Dolar AS Tembus Rp20 Ribu Bisa Bikin Sesak Napas Namun Kondisi BUMN Dipastikan Tetap Stabil

Repelita Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyatakan kondisi perusahaan-perusahaan BUMN tetap stabil meskipun menghadapi tantangan ekonomi global.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah antisipatif menghadapi gejolak ekonomi dunia, termasuk potensi dampak dari perang dagang dan kenaikan tarif impor dari Amerika Serikat.

Ia menjelaskan bahwa kementeriannya telah melakukan uji ketahanan terhadap sejumlah BUMN melalui stress test yang mencakup kinerja pendapatan, neraca perdagangan, dan tingkat profitabilitas.

Dari sepuluh perusahaan yang diuji, Erick menyebut semuanya masih berada dalam kondisi yang baik.

Beberapa perusahaan BUMN yang disebut memiliki hasil uji ketahanan memadai antara lain Telkom, Pertamina, MIND ID, dan bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Menurut Erick, stress test dilakukan sebelum Amerika Serikat memberlakukan kebijakan tarif baru terhadap produk-produk luar negeri.

Ia menilai bahwa meskipun kebijakan tersebut benar-benar diterapkan, dampaknya tidak akan separah yang sebelumnya dikhawatirkan.

Meski tidak merinci hasil stress test secara terbuka, Erick mengatakan laporan tersebut telah disampaikan secara internal kepada pimpinan Komisi VI DPR RI.

Ia bahkan menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan pelat merah masih akan tetap kuat meski nilai tukar Dolar Amerika menembus angka Rp20 ribu.

“Kita tidak berharap Dolar AS tembus Rp20 ribu. Namun, jika itu terjadi, kondisi keuangan BUMN masih cukup sehat dengan asumsi saat ini kinerja revenue dan neraca perdagangan kita berada pada posisi yang kuat,” ujarnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga