Repelita Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons kritik pedas dari pengamat politik Rocky Gerung dengan kalimat yang menohok.
Dedi Mulyadi memilih menyikapi serangan itu dengan senyuman dan pernyataan yang membuat Rocky Gerung terdiam.
Ia menyatakan bahwa ia lebih memilih menjadi orang yang dianggap berpikiran dangkal asal menghasilkan hasil positif.
Menurutnya, dampak yang dihasilkan lebih penting daripada label yang disematkan orang lain.
Dedi Mulyadi menyamakan pilihannya dengan menanam tanaman yang luas dan bermanfaat.
Ia juga menyinggung bahwa lebih baik jadi dangkal daripada mengaku dalam tapi justru membuat banyak orang tersesat.
Dalam unggahannya di media sosial, Dedi mengajak semua orang menghadapi kritik dengan senyuman dan sikap positif.
Ia menegaskan bahwa dengan sikap seperti itu, hidup akan penuh berkah.
Kritik Rocky Gerung muncul karena menilai program Dedi yang memasukkan siswa nakal ke barak militer sebagai langkah yang dangkal.
Rocky berpendapat bahwa barak militer hanya mendisiplinkan tubuh, bukan memengaruhi pola pikir.
Menurut Rocky, kenakalan anak justru merupakan hasil kreativitas yang perlu pedagogi, bukan pembatasan fisik semata.
Rocky menambahkan bahwa mendisiplinkan pikiran anak remaja tidak bisa dilakukan dengan metode militer.
Ia juga mengaitkan metode yang diterapkan Dedi dengan praktik yang ia kritik selama masa pemerintahan Presiden Jokowi.
Dedi Mulyadi menutup responsnya dengan menyatakan terima kasih kepada semua pihak, termasuk para pemikir yang mengkritiknya, dan tetap memilih jalan yang ia anggap benar. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

