Sidang Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Digelar, Presiden Pilih Hadir di Vatikan ketimbang di PN Solo

 

Repelita Jakarta - Pengadilan Negeri Surakarta menggelar sidang perdana gugatan terkait dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo.

Sidang itu juga mengulas proyek mobil Esemka yang disebut-sebut fiktif oleh pihak penggugat.

Presiden Jokowi tak hadir dalam agenda tersebut.

Ketidakhadiran kepala negara disampaikan oleh tim kuasa hukumnya.
Mereka menjelaskan bahwa Jokowi tengah menjalankan tugas kenegaraan di luar negeri.

Disebutkan bahwa Presiden sedang berada di Vatikan.

Keberangkatan Jokowi ke Vatikan untuk mewakili Indonesia dalam kunjungan resmi.

Agenda tersebut bertepatan dengan waktu sidang perdana di Solo.
Pihak penggugat menyayangkan absennya Jokowi karena dianggap sebagai tokoh utama dalam perkara ini.

Gugatan ini diajukan oleh seorang warga bernama Muhammad Taufiq.
Ia menggugat empat pihak sekaligus.

Antara lain Presiden Jokowi, KPU Kota Surakarta, SMA Negeri 6 Solo, dan Universitas Gadjah Mada.

Taufiq mempertanyakan keabsahan dokumen pendidikan Jokowi.
Ia menuding ada kejanggalan dalam ijazah sekolah dan universitas yang digunakan saat pencalonan presiden.

Penggugat juga menyinggung proyek mobil Esemka yang dulu dijadikan simbol pencitraan.

Dalam sidang tersebut, masing-masing tergugat diwakili tim hukum.
Pihak Presiden menyampaikan dokumen resmi seperti surat kuasa dan legalitas advokat.

Majelis hakim sempat menanyakan kesediaan para pihak untuk proses mediasi.

Penggugat mengusulkan akademisi dari Universitas Sebelas Maret sebagai mediator.

Usulan tersebut diterima oleh seluruh tergugat.

Namun, hakim meminta konfirmasi langsung dari mediator yang diusulkan sebelum dilanjutkan.

Sidang sempat diskors dua kali untuk menyelesaikan urusan administratif.
Majelis hakim menjadwalkan kelanjutan sidang pada pekan depan.

Pihak pengadilan berharap kehadiran semua tergugat dalam sidang selanjutnya.

Publik turut mencermati sidang ini karena menyangkut keabsahan pemimpin negara.

Perkara ini menjadi perhatian luas dan menimbulkan polemik di berbagai kalangan.

Sidang berikut diprediksi akan menjadi lebih intens seiring tuntutan pembuktian yang diajukan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga