Repelita Jakarta - Sebuah video yang memperlihatkan seorang anggota DPR menerima amplop saat rapat kerja dengan Pertamina viral di media sosial. Dalam rekaman itu, anggota DPR tersebut terlihat menandatangani dokumen sebelum mengambil amplop cokelat, memicu dugaan bahwa ia menerima sogokan.
Setelah ditelusuri, sosok dalam video itu adalah anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron. Tudingan itu membuatnya geram, dan ia langsung memberikan klarifikasi bahwa apa yang terjadi bukanlah penerimaan suap seperti yang ramai diperbincangkan.
“Itu fitnah yang keji. Saya harus klarifikasi bahwa itu SPPJ (Surat Pemberitahuan Penyesuaian Jaminan) perjalanan dinas saya yang belum diambil,” tegas Herman.
Ia menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi saat rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama PT Pertamina. Dokumen yang ia tandatangani dan amplop yang diterimanya berasal dari Sekretariat Komisi VI DPR RI.
“Betul sekali. Itu kebetulan ditandatangani saat rapat, silakan saja klarifikasi ke Sekretariat Komisi VI,” ujar Herman.
Namun, video yang sudah terlanjur viral tetap menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat. Beberapa netizen meragukan klarifikasi yang diberikan, sementara yang lain menilai bahwa kejadian ini harus diselidiki lebih lanjut.
“Kalau memang bukan suap, kenapa harus diterima di tengah sidang?” komentar seorang netizen.
“Jangan mudah percaya dengan potongan video. Semua bisa jadi fitnah kalau tanpa bukti lengkap,” tulis yang lain.
Herman Khaeron sendiri merupakan politisi Partai Demokrat yang telah menjabat sebagai anggota DPR RI sejak 2009. Ia mewakili daerah pemilihan Jawa Barat VIII dan pernah menjabat sebagai Wakil Komandan Alpha dalam Tim Pemenangan Prabowo-Gibran.
Kasus ini pun menjadi perbincangan luas, mengingatkan publik akan pentingnya transparansi di lembaga legislatif. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok