Repelita Jakarta - Aktivis dan akademisi Ubedillah Badrun dipecat sebagai koordinator Program Studi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), sebuah langkah yang menuai sorotan publik. Pemecatan ini diyakini terkait dengan kritik tajam yang sering dilontarkan Ubedillah terhadap Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), terutama soal dugaan gratifikasi yang melibatkan keluarga Presiden.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa pemecatan Ubedillah kemungkinan besar dipengaruhi oleh aktivitas kritisnya terhadap pemerintahan Jokowi. “Bahwa dia (Ubedillah) terus mengkritik Presiden Jokowi atau sejak Jokowi jadi Presiden, terutama soal potensi atau dugaan gratifikasi atau money laundering dari anak-anaknya,” ujar Rocky dalam sebuah wawancara yang disiarkan di YouTube, Sabtu (1/2/2025).
Rocky menggambarkan Ubedillah sebagai akademisi yang sangat kritis. “Dia seorang yang beroposisi dan basis oposisinya adalah terhadap kebijakan. Dia adalah orang yang berani yang basis keberaniannya adalah karena panggilan etik,” lanjut Rocky. Menurut Rocky, Ubedillah selalu berdiri pada dasar akademis dan etika dalam kritiknya terhadap kebijakan pemerintah.
Namun, Rocky juga menganggap bahwa keputusan rektor UNJ untuk memecat Ubedillah tidak lepas dari kekhawatiran bahwa kritik-kritik tersebut akan meresahkan lingkungan akademis. “Jadi, semua hal itu yang akhirnya masuk di dalam kesimpulan publik bahwa Ubed ini dianggap oleh rektornya akan meresahkan publik akademis,” terang Rocky.
Rocky juga menyatakan bahwa tindakan Ubedillah selama ini adalah bentuk pemikiran kritis yang seharusnya diapresiasi, terutama dalam ranah akademis. "Semua yang dilakukan Ubed itu adalah khas atau otentik sebagai seorang yang berpikir, sebagai seorang yang menginginkan negeri ini tidak dihalangi oleh mereka yang tidak mampu berpikir," kata Rocky.
Menurutnya, pemecatan tersebut mencerminkan adanya kalangan kampus yang tidak ingin universitas dipimpin dengan kekuatan akademik dan moral yang teguh. “Tidak menghendaki universitas diasuh dengan kekuatan akademik dan dengan keteguhan moral, jadi itu aja kesimpulan awalnya,” pungkas Rocky. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok