Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Soal #KaburAjaDulu, Wamenaker: Kabur Sajalah, Kalau Perlu Jangan Balik Lagi

Wamenaker Emmanuel Ebenezer di Kantor Kemenaker, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Repelita, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menanggapi santai tagar #KaburAjaDulu yang ramai diperbincangkan di media sosial (medsos). Tagar tersebut mendorong warga negara Indonesia (WNI) untuk bekerja di luar negeri.

Noel, sapaan akrabnya, bahkan mempersilakan WNI yang ingin berkarier di luar negeri untuk tidak perlu kembali ke Indonesia.

"Mau kabur, kabur sajalah. Kalau perlu jangan balik lagi, hi-hi-hi," ujar Noel dengan tawa saat ditemui di Kantor Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Jakarta, Senin (17/2/2025).

Noel mengungkapkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan tidak terlalu peduli dengan tagar atau seruan tersebut.

"Hashtag-hashtag enggak apa-apalah, masa hashtag kita peduliin," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa munculnya tagar #KaburAjaDulu merupakan tantangan bagi pemerintah untuk menciptakan pekerjaan yang lebih baik bagi WNI.

"Ini tantangan buat kita kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs, itu yang kemudian menjadi catatan kami dan concern kami," kata Yassierli di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Yassierli juga tidak mempersoalkan jika ada WNI yang ingin bekerja di luar negeri, lalu kembali ke Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan negeri.

"Tanggapannya, ya itu ini kan netizen terkait dengan kabur saja. Memang di satu sisi saya lihat kesempatan kerja di luar memang ada ya. Jadi semangatnya bukan kabur sebenarnya," ujarnya.

Ia juga menambahkan, "Jadi kalau memang ingin untuk meningkatkan skill dan ada peluang kerja di luar negeri, kemudian, kembali ke Indonesia bisa membangun negeri ya tidak masalah."

Fenomena #KaburAjaDulu memang tengah ramai diperbincangkan, mencerminkan keinginan sebagian masyarakat untuk meninggalkan Indonesia demi bekerja atau melanjutkan studi di luar negeri.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyatakan bahwa tren ini merupakan hal yang positif, asalkan individu yang berkeinginan tersebut terlebih dahulu meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka.

"Yang penting, mereka memiliki keterampilan yang memadai agar bisa bersaing dan mendapatkan upah yang layak di negara tujuan," tegas Karding.

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) baru-baru ini merilis data terkait penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) untuk periode Januari hingga November 2024. Data tersebut mencatat sebanyak 272.164 PMI yang bekerja di luar negeri sepanjang tahun 2024, dengan mayoritas bekerja di sektor informal, yaitu 145.962 orang, yang didominasi oleh pekerja migran perempuan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved