Repelita, Jakarta - Kalimat makian "ndasmu" yang diucapkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada acara HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, pada Sabtu (15/2/2025), mengundang reaksi negatif dari berbagai kalangan. Podcaster Fathian Hafiz menilai bahwa makian tersebut merupakan bentuk reaksi yang disebabkan oleh sesat pikir atau tidak mampu membalas argumen yang dilontarkan lawan bicara.
Prabowo menggunakan kata "ndasmu" dalam sambutannya ketika mengkritik beberapa pihak, termasuk anggota kabinet, dengan mengatakan, "Ada orang-orang pintar, kabinet ini kabinet gemuk, badannya besar, (ndasmu)." Kata tersebut diucapkan lebih dari satu kali dan menjadi sorotan publik.
Fathian Hafiz dalam unggahannya di TikTok menyebutkan bahwa pernyataan Prabowo mencerminkan indikasi sesat pikir atau logical fallacy. Ia menjelaskan bahwa pernyataan itu merupakan ad hominem versi terbaru, yaitu serangan pribadi terhadap lawan bicara sebagai bentuk dari ketidakmampuan membalas argumen yang rasional.
"Ini indikasi jelas bahwa presiden kita sedang mengalami sesat pikir atau logical fallacy," kata Fathian. Dia juga menambahkan, "Ketika beliau lebih memilih untuk mengeluarkan kata makian, (ndasmu), untuk menunjukkan bahwa dialah yang paling berkuasa."
Fathian menambahkan bahwa dalam negara demokrasi, kekuasaan tertinggi bukanlah milik presiden, melainkan rakyat. Menurutnya, pernyataan tersebut mengungkapkan kebingungan Prabowo dalam menghadapi kritik yang terus datang dari masyarakat. "Sepertinya nih menurut keyakinan gua, presiden kita tuh masih kagok, kenapa ya rakyat gua nih membantah terus, padahal biasanya di ketentaraan semua nurut gitu," tutupnya.
Fathian juga menegaskan bahwa rakyat berhak untuk terus memberikan kritik selama itu berdasarkan fakta yang benar, meskipun Prabowo merasa kekuasaannya mutlak.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok