![]()
Repelita Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, memberikan pernyataan menarik terkait pemerintahan saat ini.
Melalui akun media sosial X pribadinya, Gigin menilai rezim di era Presiden Prabowo Subianto mengandalkan metode pembungkaman.
Menurutnya, baik pembungkaman media massa maupun pengerahan opini secara besar-besaran digunakan untuk menundukkan masyarakat yang merasa tertindas.
"Rezim ini percaya pembungkaman media massa resmi dan pengerahan buzzer secara besar-besaran bisa menundukkan kaum tertindas," tulisnya.
Gigin mengingatkan bahwa strategi tersebut berisiko memicu kemarahan yang terus bertumbuh di kalangan masyarakat. Ia menilai bahwa kondisi semacam ini dapat meledak sewaktu-waktu dan menjadi ancaman bagi pemerintahan yang berkuasa.
"Kemarahan akan terus tumbuh di hati mereka dan akan meledak pada waktunya," lanjutnya.
Sebagai peringatan, Gigin menyinggung peristiwa yang terjadi pada tahun 1998, saat Presiden Soeharto akhirnya lengser meskipun mendapat dukungan kuat dari militer dan konglomerat.
"Ingat 1998, Soeharto tumbang meski didukung penuh militer dan konglomerat besar," tegasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

