Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

LBHAP Muhammadiyah Ungkap Dalang Pembangunan Pagar Laut di Tangerang, Banten

Muhammadiyah Ungkap Terduga Dalang Pembangunan Pagar Laut Tangerang

Repelita, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBHAP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengungkap identitas para pihak yang diduga terlibat dalam pembangunan pagar laut di Tangerang, Banten.

Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah, Gufroni, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan temuan tersebut ke Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.

Tujuh pihak yang diduga terlibat dalam proyek pagar laut ini tercatat berdasarkan informasi yang diperoleh dari media sosial.

Gufroni menjelaskan bahwa salah satu pihak yang memiliki peran kuat dalam pembangunan pagar laut adalah Agung Sedayu Group.

Hal ini berdasarkan pengakuan dari pekerja lapangan yang memasang bambu di beberapa titik di kawasan Kronjo. 

"Yang paling bertanggung jawab tentu Agung Sedayu Group, karena di beberapa video terdapat pengakuan dari pekerja-pekerja yang memasang bambu itu yang mengatakan bahwa proyek tersebut milik Agung Sedayu Group," ujar Gufroni.

Selain itu, Gufroni menyebutkan nama Ali Hanafiah Lijaya, yang diduga sebagai orang kepercayaan Sugianto Kusuma alias Aguan, perintis Agung Sedayu Group.

Ali disebutkan memiliki peran dalam pembebasan lahan serta pengaturan pembiayaan terkait pembangunan pagar laut tersebut. "Ali Hanafiah Wijaya, itu kami dengar adalah tangan-tangan Aguan.

Tapi beliau ini sebenarnya bukan hanya persoalan pagar bambu saja, tapi persoalan pembebasan lahan dan perampasan tanah di Kabupaten Tangerang," ujar Gufroni.

Selain Ali Hanafiah, ada juga nama Encun alias Gojali yang diduga berperan dalam memfasilitasi segala kebutuhan terkait pembangunan pagar laut. "Encun yang memfasilitasi semua keperluan, termasuk mencari pekerja untuk menyiapkan bambu," tambah Gufroni.

Gufroni juga mengungkapkan nama Mandor Memet, yang dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab dalam mencari pekerja di lapangan. "Beberapa orang di sana sudah tahu Mandor Memet siapa, Encun siapa, apalagi Ali Hanafiah, ini satu kesatuan," kata Gufroni.

Lebih lanjut, Gufroni menyebutkan bahwa Kepala Desa Kohot, Arsin, juga diduga terlibat dalam pembangunan pagar laut tersebut. 

Hal ini terlihat dalam sebuah video yang viral, di mana Arsin terlihat mengatur bambu yang digunakan untuk membangun pagar laut.

"Ada video yang viral, di situ ada Pak Arsin menyuruh orang untuk membawa atau mengatur bambu-bambu di pinggir pantai," jelas Gufroni.

Selain itu, Gufroni juga melaporkan dua nama yang terkait dengan kelompok yang dinamakan Jaringan Rakyat Pantura (JRP), yaitu Sandi Martapraja dan Tarsin. Kedua nama tersebut mengklaim bahwa pembangunan pagar laut ini merupakan proyek swadaya.

"Kami juga melaporkan nama-nama itu ke Mabes Polri," pungkas Gufroni.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved