
Jakarta, 06 Desember 2024 – Surat Ar-Ra’d ayat 5 tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama TikTok, setelah kaitannya dengan kasus yang melibatkan Gus Miftah, seorang dai kondang, dan Sunhaji, seorang penjual es teh. Fenomena ini memunculkan berbagai reaksi dari netizen, yang mengaitkan ayat tersebut dengan kejadian yang baru-baru ini viral.
Kisah bermula ketika sebuah video menampilkan momen Gus Miftah mengucapkan guyonan kasar kepada Sunhaji di acara pengajian di Magelang. Gus Miftah, yang dikenal sebagai dai, tampak melontarkan kata-kata yang dianggap tidak pantas, sementara jamaah justru tertawa. Aksi tersebut menuai kritik tajam dari netizen, terutama mereka yang merasa empati terhadap Sunhaji, seorang pedagang sederhana yang mencari nafkah.
Setelah video itu viral, Gus Miftah menyampaikan permintaan maaf melalui video klarifikasi dan bahkan mendatangi rumah Sunhaji untuk meminta maaf secara langsung. Namun, polemik ini belum mereda, dan netizen mulai mengaitkan kejadian tersebut dengan Surat Ar-Ra'd ayat 5 dalam Al-Qur'an. Kejadian ini menjadi lebih menarik karena saat itu, Sunhaji sedang membawa baki berisi 13 botol air mineral dan 5 gelas es teh, yang dianggap memiliki keterkaitan dengan ayat tersebut.
Surat Ar-Ra’d ayat 5 berbunyi:
وَإِن تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ أَئِذَا كُنَّا تُرَابًا أَئِنَّا لَفِى خَلْقٍ جَدِيدٍ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمۡ ۚ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ الَّأَغْلَٰلُ فِىٓ أَعْنَاقِهِمۡ ۚ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيهَا خَـٰلِدُونَ
Artinya:
"Dan jika engkau merasa heran, maka yang mengherankan adalah ucapan mereka, 'Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?' Mereka itulah yang ingkar kepada Tuhannya; dan mereka itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya. Mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
Banyak netizen yang merasa bahwa peristiwa ini bukan kebetulan semata. Mereka melihat keterkaitan antara kejadian yang dialami Sunhaji dan ayat tersebut, yang dianggap sebagai pengingat akan takdir dan cara Allah SWT bekerja. Beberapa netizen menganggap ini sebagai cara Allah mengangkat derajat Sunhaji, yang setelah menjadi korban ejekan malah mendapatkan simpati luas.
"Ini cara Allah menaikkan derajat tukang es melalui Gus Miftah," tulis A*** di TikTok.
"Jika ada yang menyakitimu, jangan mudah sakit hati, mungkin itu cara Allah untuk mengangkat derajatmu," komentar Sh_Bso.
"Takdir bapak penjual es teh dijatuhkan, dihina, lalu diangkat derajatnya sama Allah. MasyaAllah," tulis Ji*.
Kejadian ini mengajarkan kita pentingnya menjaga lisan, terutama bagi figur publik seperti Gus Miftah. Sementara bagi Sunhaji, meskipun sempat dihina, kejadian ini malah mengangkat namanya dan membuka simpati masyarakat. Fenomena ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan spiritual dan mengingatkan kita akan kekuasaan Allah SWT dalam setiap peristiwa kehidupan.
Semoga dari kejadian ini, kita semua dapat lebih bijaksana dalam bertutur kata dan memperlakukan orang lain dengan penuh hormat, serta menyadari bahwa segala yang terjadi di dunia ini merupakan bagian dari takdir dan kehendak Allah SWT. (*)
Editor: Elok WA R-ID