Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Soroti Etika dan Tanggung Jawab Jabatan, Roy Suryo: Gus Miftah Mundur, Kapan Fufufafa Mengikuti?

 Kunjungi Ponpes Ora Aji, Gibran Silaturahmi dan Minta Doa Restu Gus Miftah - Berita Liputan6.com

Roy Suryo Kritik Sikap Gus Miftah dan Fufufafa, Soroti Etika dan Tanggung Jawab Jabatan

Jakarta, 7 Desember 2024 – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus pemerhati telematika, Dr. KRMT Roy Suryo, menyampaikan kritik tajam terhadap dua tokoh publik, yaitu Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) dan sosok yang dikenal dengan nama pengguna "Fufufafa." Kritik tersebut disampaikan melalui tulisannya yang mengulas isu tanggung jawab jabatan dan etika pejabat publik.

Roy Suryo menyoroti langkah pengunduran diri Gus Miftah dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Pengunduran diri tersebut, menurut Roy, terjadi setelah desakan kuat dari masyarakat yang menyoroti rekam jejak digital serta kontroversi yang melibatkan Gus Miftah, termasuk insiden dengan seniwati Yati Pesek dan pernyataan yang dinilai tidak pantas. Bahkan, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, turut menyinggung kasus ini dengan kritik pedas yang menyebut bahwa perilaku sombong dapat muncul dari siapa saja, termasuk tokoh agama.

Roy menilai bahwa meski Gus Miftah akhirnya mundur, langkah tersebut dianggap terlambat. "Gus Miftah baru mundur setelah panen hujatan dan teguran resmi dari SesKab Mayor Teddy," tulisnya.

Sementara itu, Roy juga mengkritik ketidakjelasan tanggung jawab terkait kasus "Fufufafa," akun anonim yang dikaitkan dengan beberapa kontroversi, termasuk ujaran kebencian, penghinaan, dan penyalahgunaan etika komunikasi. Ia menekankan bahwa pemilik akun tersebut hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda tanggung jawab, apalagi mengundurkan diri dari posisi yang diduga terkait.

Roy juga mengungkap ironi dalam pernyataan Gus Miftah yang menyebut bahwa dirinya belajar etika dari Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan tersebut memicu respons publik yang menganggap hal itu sebagai sindiran tak langsung mengingat kesalahan ucap Gibran terkait asam sulfat yang sempat viral sebelumnya.

Dalam tulisannya, Roy Suryo menggarisbawahi kemiripan pola antara Gus Miftah dan Fufufafa, terutama dalam penggunaan diksi kasar, pelecehan, dan perilaku yang dinilai tidak mencerminkan etika pejabat publik. Ia menegaskan bahwa keberanian untuk mundur dari jabatan adalah langkah yang seharusnya ditiru oleh Fufufafa jika terbukti bersalah.

Roy mengakhiri ungkapannya dengan seruan agar Indonesia bersih dari oknum-oknum yang merusak citra negara di mata dunia. "Jika Fufufafa tetap tidak tahu malu, maka Indonesia cemas, Indonesia gemas, bahkan Indonesia lemas," pungkasnya.(*)

Editor: Elok WA R-ID

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved