Repelita, Jakarta 14 Desember 2024 - Sosok Dedy Mandarsyah, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, kini tengah menjadi perhatian publik. Hal ini terjadi setelah putrinya, Lady Amellia Pramesti, seorang dokter koas di Universitas Sriwijaya (Unsri), terlibat dalam kasus penganiayaan terhadap dokter koas senior di kampus tersebut.
Kasus ini memunculkan sorotan publik terhadap Dedy Mandarsyah, yang juga memiliki latar belakang jabatan penting dalam pemerintahan. Nama Dedy sebelumnya pernah terseret dalam isu kasus korupsi di Kalimantan Timur (Kaltim).
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Dedy Mandarsyah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Preservasi BPJN Kaltim sebelum akhirnya menduduki posisi Kepala BPJN Kalbar. Di masa menjabat di Kaltim, Dedy sempat terlibat dalam penandatanganan proyek infrastruktur strategis yang berhubungan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Proyek tersebut dikelola bersama Rahmat Fadjar, Kepala Satuan Kerja (Satker) BPJN Kaltim, yang kemudian menjadi tersangka dalam kasus suap proyek lelang infrastruktur. Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil membongkar praktik korupsi ini dengan bukti uang miliaran rupiah.
Namun, meski berada dalam lingkaran proyek tersebut, Dedy Mandarsyah tidak ikut terseret dalam penangkapan yang dilakukan KPK. Kini, sorotan publik kembali mengarah kepada dirinya setelah anaknya, Lady, disebut sebagai pelaku penganiayaan di lingkungan kampus Unsri.
Keadaan ini membuat Dedy Mandarsyah kembali menjadi fokus perhatian publik, yang mengecam keberadaan konflik ini dalam dunia pendidikan dan pemerintahan. Publik menantikan klarifikasi dari pihak berwenang terkait peristiwa ini, serta penanganan hukum yang akan diambil terhadap kasus yang melibatkan putri Dedy.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok