Luhut Pandjaitan Tak Sapa Gibran, Netizen: Nyari Bos Baru

 

Repelita, Jakarta 14 Desember 2024 - Penggalan video Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, yang viral di media sosial, menjadi perbincangan hangat publik. Dalam video tersebut, Luhut terlihat tidak menyapa Wakil Presiden Gibran Rakabuming saat memberikan sambutan di acara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2025.

Dalam sambutannya, Luhut hanya menyebutkan nama Presiden Prabowo Subianto dan para menteri yang hadir. Beberapa kali dalam pidatonya, Luhut mengabaikan keberadaan Gibran, yang saat itu duduk di sisi kiri Prabowo.

"Bapak Presiden Republik Indonesia yang kami hormati. Para menteri, kepala lembaga negara, serta para hadirin yang berbahagia," ucap Luhut seperti terlihat dalam video yang diunggah akun @yaniarsim di media sosial X.

Tindakan ini memicu reaksi dari berbagai kalangan netizen. Banyak yang menilai bahwa Luhut sedang menunjukkan afiliasi politik baru dengan hanya memprioritaskan Prabowo dan mengabaikan Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo. Akun @abu_waras menyebutkan bahwa sikap Luhut menunjukkan dirinya kini berada di kubu Prabowo Subianto.

“LBP seperti memberi pesan kepada para tokoh bangsa saat ini, Fufufafa no more, Prabowo forever. Paham ya?” tulis akun tersebut.

Komentar dari netizen pun beragam. Beberapa warganet memberikan tanggapan sarkastik atas sikap Luhut yang mengabaikan Gibran.

"Wapres yang gak dianggap," tulis seorang netizen.

"Nyari bos baru?" komentar akun lainnya.

"Mulai cari muka sama Prabowo Subianto, lupakan anak Mulyono karena bapaknya sudah lengser," sindir akun lainnya.

Situasi ini semakin menarik perhatian publik mengingat Luhut sebelumnya dikenal sebagai salah satu tokoh yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga Jokowi, termasuk Gibran Rakabuming. Namun, dalam acara resmi tersebut, muncul dugaan adanya pergeseran loyalitas politik, terutama dengan posisi Prabowo sebagai Presiden saat ini.

Luhut selama ini sering memberikan dukungan penuh kepada Jokowi maupun Gibran, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Solo. Pergeseran loyalitas ini menunjukkan dinamika politik yang semakin kompleks menjelang pemilihan mendatang.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga