Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Klaim Ibu Lady Aurellia Pramesti Kalau Luthfi Tak Sopan, Tetapi Fakta CCTV Berbicara Lain

 Lady Aurellia Pramesti (tengah) diapit ibu dan ayahnya. (Foto: X)

Repelita, Jakarta 17 Desember 2024 - Sebuah rekaman telepon mengejutkan publik setelah suara Sri Meilina, ibu dari Lady Aurellia Pramesti, dokter koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), muncul di media sosial. Dalam rekaman tersebut, Sri mengungkapkan pembelaan terkait insiden yang menyeret namanya, putrinya, dan sopir keluarga.

Dalam rekaman itu, Sri menjelaskan awal pertemuannya dengan Luthfi, ketua koas yang menjadi pusat konflik. Menurutnya, niatnya bukan untuk membuat keributan, tetapi hanya ingin menanyakan keadilan soal jadwal piket putrinya. “Tante nggak ada mau ajak ribut, cuman dia sinis dan ngetawain tante,” ucap Sri dengan nada getir.

Namun, narasi Sri bertentangan dengan potongan video CCTV yang beredar luas. Dalam rekaman CCTV, Sri terlihat berbicara sambil menunjuk-nunjuk, menunjukkan gestur yang menunjukkan otoritas. Tak lama kemudian, sang sopir muncul dan memukul Luthfi, memicu kericuhan.

Sri mengaku terluka secara emosional akibat sikap Luthfi yang dianggap meremehkannya. “Kan tante sedih kok beda sama teman-teman Lady yang lain. Mungkin Om Darto (sopir) ini emosi,” ujarnya, mencoba memahami tindakan sang sopir.

Kalimat terakhir Sri memicu kontroversi, ketika ia menyatakan: “Dek, ibu ini bukan ibu rumah tangga lho, ibu ini Sarjana Hukum, kita selevel.” Pernyataan tersebut menuai hujan kritik dari netizen.

“Memang ada apa buk dengan ibu rumah tangga? Emang level ibu sejauh apa sih di atas ibu rumah tangga? Kocak nih orang,” tulis seorang pengguna media sosial dengan sinisme.

Beberapa warganet menganalisis rekaman tersebut secara mendalam, membandingkan cerita Sri dengan visual dari CCTV. “Alur cerita tante gak match,” tulis seorang netizen. “Tante problematik dan playing victim,” timpal pengguna media sosial lainnya.

Drama ini terus berlanjut di dunia maya, seolah panggung sandiwara yang tidak pernah selesai. Sri Meilina mungkin telah menyampaikan pembelaannya dengan penuh keyakinan, tetapi publik digital telah membangun pengadilan sendiri. Kata-kata dan gambar bersaing memperebutkan kebenaran, menunjukkan bahwa dalam dunia maya, setiap detail bisa menjadi bahan perdebatan tanpa akhir.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved