Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jokowi Dipecat Megawati dari PDIP, Kini Berlabuh di Golkar: Rencana Lama atau Manuver Politik Mendadak?

 Presiden Joko Widodo bersama Erlangga Hertanto sedang berolahraga bersama di halaman Istana Bogor ketika masih menjabat sebagai presiden  (Foto : BPMI/Sekretariat Kabinet )

Jakarta, 7 Desember 2024 – Dunia politik Indonesia kembali diguncang dengan keputusan mengejutkan dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, yang memberhentikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader partai. Keputusan ini langsung menyulut perbincangan hangat, terutama karena Jokowi dengan cepat memutuskan untuk bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar).

Keputusan pemberhentian Jokowi diumumkan Megawati dalam sebuah forum tertutup yang dihadiri oleh petinggi PDIP. Megawati menyatakan bahwa langkah tersebut diambil setelah mempertimbangkan loyalitas dan kepatuhan kader terhadap garis perjuangan partai. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci, banyak pihak menduga ini adalah puncak dari friksi yang telah berlangsung lama antara Jokowi dan Megawati.

Selama masa jabatannya sebagai Presiden, Jokowi beberapa kali mengambil langkah yang dianggap tidak sejalan dengan kebijakan partai, seperti mendukung tokoh-tokoh yang bukan berasal dari PDIP untuk jabatan strategis. Salah satunya adalah dukungannya terhadap Prabowo Subianto yang dinilai bertentangan dengan arahan Megawati.

Setelah keluar dari PDIP, Jokowi segera bergabung dengan Golkar, dan hal ini semakin menambah dinamika politik yang sudah panas. Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, menyambut Jokowi dengan tangan terbuka, menyebutnya sebagai "aset bangsa" yang akan memperkuat partai. "Pak Jokowi memiliki rekam jejak luar biasa, dan kami percaya pengalaman beliau akan membawa energi baru bagi Golkar," ujar Airlangga dalam konferensi pers di kantor DPP Golkar.

Namun, tidak sedikit yang mempertanyakan apakah langkah Jokowi ini sudah direncanakan sejak lama. Beberapa analis politik menilai kedekatannya dengan sejumlah tokoh Golkar dalam beberapa tahun terakhir sebagai sinyal politik. Jokowi yang sering hadir dalam acara-acara internal Golkar sebelumnya selalu membantah keterlibatannya dengan partai tersebut, mengatakan bahwa itu hanya "acara kenegaraan."

Peneliti politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi, berpendapat bahwa Jokowi mungkin telah mempersiapkan "jalan keluar" dari PDIP sejak lama. "Ketegangan antara Jokowi dan Megawati bukanlah rahasia lagi. Mungkin ini adalah puncaknya, dan langkah ke Golkar adalah rencana cadangan yang telah dipikirkan matang," ujarnya.

Meski begitu, ada juga yang berpendapat bahwa langkah Jokowi ke Golkar lebih merupakan respons cepat terhadap situasi politik yang memanas. Menurut salah satu staf dekat Jokowi, keputusan ini diambil agar Jokowi tetap dapat berkontribusi untuk bangsa pasca-presidensi. "Pak Jokowi ingin terus berkarya, dan Golkar menawarkan platform yang lebih terbuka untuk itu," ungkapnya.

Kini, perhatian publik tertuju pada hubungan Jokowi dan Megawati yang semakin merenggang. Konflik internal ini mengecewakan banyak pihak, mengingat sejarah kerja sama yang panjang antara keduanya. Namun, seperti yang sering terjadi dalam dunia politik, ketegangan semacam ini tidak bisa dihindari.

Peta politik nasional kini telah berubah dengan langkah Jokowi yang bergabung dengan Golkar. Publik menunggu apakah kehadiran Jokowi akan memberikan dampak besar pada Pemilu 2024, atau justru menambah friksi internal dalam tubuh Golkar.

Dengan dinamika politik yang terus bergulir, langkah Jokowi berikutnya masih menjadi misteri. Apakah ini bagian dari rencana panjang, atau hanya respons mendadak terhadap tekanan politik? Waktu yang akan menjawabnya. (*)

Editor: Elok WA R-ID

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved