Hasil quick count Pilkada Serentak menunjukkan dinamika politik menarik di beberapa daerah, terutama di Jakarta.
Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait kekalahan calon yang didukung oleh mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di ibu kota.
Menurut Rocky, meskipun hasil resmi belum diumumkan oleh KPU, hasil quick count sudah cukup memberikan gambaran awal.
Di Jakarta, pasangan yang diusung oleh PDIP, Pramono Anung dan Rano Karno, berhasil mengalahkan pasangan Ridwan Kamil dan Suswono yang didukung oleh Jokowi serta Presiden Prabowo Subianto.
"Jakarta adalah pusat gravitasi politik Indonesia, dan fakta bahwa rakyat Jakarta tidak memilih calon Jokowi menandakan adanya penolakan terhadap politik yang dijalankan pemerintah pusat," kata Rocky dalam sebuah unggahan di channel YouTube-nya.
Rocky menambahkan bahwa Jokowi tampak berambisi untuk menguasai Jakarta demi mempertahankan pengaruh politiknya.
Namun, dukungan terhadap kandidat independen seperti Dharma Pangrekun yang memperoleh suara 10% menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta menginginkan perubahan dan mendukung ide-ide non-mainstream.
Kemenangan PDIP di Jakarta disebut Rocky sebagai bukti keberhasilan strategi politik partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Menurut Rocky, kemenangan ini juga menjadi simbol perlawanan terhadap manipulasi politik yang dianggap merusak demokrasi.
"PDIP di banyak tempat mungkin kalah, tapi kemenangan di Jakarta membuktikan bahwa partai ini masih relevan dan mampu bertahan melawan tekanan politik," ujar Rocky.
Kekalahan pasangan Ridwan Kamil dan Suswono di Jakarta juga memberikan pukulan bagi Prabowo Subianto yang memberikan dukungan langsung kepada mereka.
Rocky menilai langkah Prabowo tersebut justru menunjukkan kelemahan, karena sebagai presiden, ia seharusnya tidak terlibat langsung dalam Pilkada.
"Rakyat Jakarta memberikan pesan bahwa Prabowo seharusnya fokus sebagai kepala negara, bukan juru kampanye," jelas Rocky.
Salah satu kejutan dalam Pilkada Jakarta adalah perolehan suara signifikan dari calon independen Dharma Pangrekun.
Dengan ide-ide orisinal dan non-mainstream, Dharma berhasil menarik perhatian pemilih meski tanpa dukungan partai besar.
"Ini menunjukkan bahwa Jakarta adalah kota dengan pemilih yang cerdas, terbuka terhadap ide-ide baru, dan tidak mudah dipengaruhi oleh uang atau manipulasi politik," kata Rocky.
Rocky menyimpulkan bahwa kemenangan PDIP di Jakarta bukan hanya keberhasilan elektoral, tetapi juga simbol kembalinya politik yang lebih demokratis.
Ia berharap kemenangan ini menjadi momentum bagi partai untuk memperjuangkan transparansi dan melawan manipulasi politik di masa depan.
"Jakarta adalah miniatur Indonesia. Kemenangan di Jakarta bisa menjadi awal perubahan yang lebih besar di tingkat nasional," tutup Rocky.
(*)
Editor: RN Pewarta Repelita