Kekalahan PDIP di Pilkada Jawa Tengah, Ini Penyebabnya
Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menyatakan bahwa kekalahan PDIP dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024 disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pengaruh dukungan politik dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Pada Pilkada Jawa Tengah 2024, PDIP mengusung pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Sementara itu, pasangan Luthfi-Taj Yasin didukung oleh partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Menurut Umam, dominasi mesin politik koalisi pengusung Luthfi-Taj Yasin mencapai sekitar 75 persen. Ditambah dengan endorsement politik dari Jokowi dan Prabowo, dukungan tersebut memberikan pesan politik yang kuat kepada simpul-simpul kekuatan politik lainnya. Hal ini termasuk para donor logistik yang ikut serta dalam memenangkan pasangan Luthfi-Taj Yasin.
Hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei menunjukkan keunggulan pasangan Luthfi-Taj Yasin. Berdasarkan hasil sementara dari Charta Politika, pasangan ini memperoleh 58,44 persen suara, sementara Andika-Hendrar hanya mendapat 41,56 persen. Hasil sementara dari Indikator dan SMRC juga menunjukkan keunggulan yang sama, dengan Luthfi-Taj Yasin meraih lebih dari 58 persen suara.
Selain faktor dukungan politik, kekalahan PDIP di Jawa Tengah juga dipengaruhi oleh karakter pemilih di provinsi tersebut. Sebagian besar pemilih di wilayah pantura, yang mayoritas adalah masyarakat santri, lebih mendukung pasangan Luthfi-Taj Yasin karena representasi mereka sebagai calon nasionalis-santri.
Umam menjelaskan bahwa jaringan Nahdlatul Ulama (NU) memberikan dukungan penuh kepada pasangan Luthfi-Taj Yasin. Sementara itu, pasangan Andika-Hendrar yang diusung PDIP lebih merepresentasikan kelompok nasionalis, yang tidak memiliki basis suara yang kuat di kalangan pemilih santri.
Faktor lainnya adalah terbatasnya waktu sosialisasi bagi calon PDIP. Hal ini menyulitkan mereka untuk melakukan penetrasi ke segmen pemilih santri di Jawa Tengah, yang menjadi tantangan utama dalam memenangkan Pilkada kali ini.(*)