Cuitan Ridwan Kamil 15 Tahun Lalu Picu Kontroversi, Pengamat Sebut Elektabilitas Anjlok
Jejak digital sering kali tidak bisa dihapus. Begitulah pendapat banyak anak muda, dan cuitan-cuitan Ridwan Kamil yang sempat tenggelam 15 tahun lalu kini kembali mencuat. Cuitan nyinyirnya tentang Jakarta menjadi bahan perbincangan hangat, mempengaruhi persaingan politik di Ibu Kota. Pengamat Pilkada, Abdul Halim, mengungkapkan bahwa cuitan tersebut dapat merusak elektabilitas pasangan Ridwan Kamil – Suswono di Pilgub Jakarta 2024.
Halim menilai bahwa seorang pemimpin harus menjadi teladan dengan moral yang baik. “Sudah menjadi tuntutan masyarakat bahwa siapapun pemimpinnya wajib hukumnya menjadi tauladan yang baik dan tidak boleh ada cacat sedikit pun,” kata Halim di Jakarta, Ahad (24/11/2024). Halim menyarankan bahwa Ridwan Kamil tidak pantas menjadi pemimpin karena catatan moralnya yang buruk.
Ia juga mencontohkan skandal moral Bill Clinton di Amerika Serikat yang berimbas pada citra politiknya, serta menegaskan bahwa di Indonesia, dengan dasar Pancasila, moral adalah prioritas utama. Menurut Halim, cuitan-cuitan Ridwan Kamil yang menyokong Jakarta semakin menerima citranya.
Daftar 10 Cuitan Ridwan Kamil yang Memicu Kontroversi:
- Pada 12 Juni 2010, Ridwan Kamil menyebutkan, "Selain uangnya, adakah alasan lain untuk menyukai Jakarta," dan menyebut Jakarta sebagai "kampung raksasa bukan metropolitan sejati."
- Pada 17 Agustus 2010, ia menulis, "sawityowit @vincentrompies Kota rada bokep: Zakkarta. Kota bokep: Pornorogo. Kota plg bokep: Fakfak di Irian."
- Pada 12 September 2010, ia mencuit, "#jamansd cinta pertama malah ke guru olahraga SD. Ibu Ningsih namanya. Seksi sih kayak Ratna Listy."
- Pada 12 September 2010, Ridwan Kamil mengungkapkan kenangan masa kecil dengan, "#jamansd ngintip rok pake serutan yg ada cerminnya :D."
- Pada 22 Oktober 2010, ia menulis cuitan yang kontroversial tentang seks, "Malam ini Mari kita bicara tentang seks, 1. Kurang terbuka: Breng-SEX. 2. Tempat polisi nongkrong: Pol-SEX."
- Pada tanggal 26 November 2010, Ridwan Kamil menulis, "'Udah kaya, belagu dan sok tau'. Itu tipe klien yg banyak sekali di JKT. Maaf."
- Pada 5 Desember 2010, ia berbicara mengenai film dan keperawanan, "Masa ada film: 'Susah Jaga Keperawanan di Jakarta'? Kenapa gak sekalian 'Susah Banget Jaga & Pelihara Keperawanan di Jakarta Selatan'."
- Pada 1 April 2011, ia menulis cuitan tentang bank yang mengandung humor tidak pantas: "Tips Bank: Sebelum buka rekening, lihat ukuran lingkar dada customer service anda. Kalau terlalu besar, curigai."
- Pada Kamis, 6 Juni 2011, ia mencuit tentang karakter orang Jakarta, "Tengil, gaul, glamor, songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter orang JKT."
- Pada 12 Juni 2011, ia menyebut kawasan Mangga Besar Jakarta, "Seperti Azahari Sisters: Gak jelas dan suka bikin kehebohan menggelinjang."
Meskipun Ridwan Kamil mengakui bahwa ia tidak bijaksana dalam cuitan tersebut, dampak dari komentar-komentar tersebut terhadap elektabilitasnya di Pilgub Jakarta 2024 sangat besar. Pengamat politik lainnya, Rizal Fadillah, menyatakan bahwa pasangan Ridwan Kamil dan Suswono telah kehilangan banyak dukungan setelah cuitan tersebut terungkap kembali.
Hasil survei terakhir menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono terus menurun. Berdasarkan survei Polmark Indonesia pada 7-15 November 2024, pasangan Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan 40,3%, sementara Ridwan Kamil-Suswono hanya memperoleh 34,8%.
Para pengamat juga menyebutkan bahwa pernyataan-pernyataan kontroversial selama kampanye, termasuk blunder yang melibatkan Suswono, semakin memikat posisi pasangan ini dalam kompetisi Pilgub Jakarta. Meski Ridwan Kamil berusaha mendekati tokoh-tokoh besar seperti Prabowo dan Jokowi, dukungan terhadap pasangan ini terus menurun.
Dengan waktu yang semakin terbatas, banyak yang mempertanyakan kemampuan pasangan Ridwan Kamil-Suswono untuk menyuarakan keadaan dan meraih kemenangan di Pilkada Jakarta.(*)