[BREAKING NEWS] Usai Melaksanakan Umrah, Selebgram Transgender Isa Zega Kena Ultimatum Banyak Pihak, Anggota DPR RI: Segera Tangkap Dia!

Isa Zega Dikecam Setelah Kenakan Hijab saat Umroh, Anggota DPR Sebut Sebagai Penistaan Agama

Selebgram transgender Isa Zega menjadi sorotan publik setelah membagikan video saat dirinya melaksanakan ibadah umroh dengan mengenakan hijab. Tindakan tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk warganet di media sosial, yang menilai bahwa mengenakan hijab untuk umroh adalah tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Dalam video yang dibagikan Isa Zega, ia terlihat mengenakan busana syar’i perempuan dan mencium Hajar Aswad. Perilaku ini langsung mendapatkan reaksi keras, dengan banyak yang menyebutnya sebagai penistaan agama, terutama karena Isa terlahir sebagai laki-laki.

Sejumlah pihak berpendapat bahwa meskipun Isa Zega telah menjalani operasi transgender, sebagai seorang yang dulunya laki-laki, ia seharusnya melaksanakan ibadah umroh dengan pakaian laki-laki, bukan dengan mengenakan gamis dan hijab layaknya perempuan.

Anggota DPR RI, Mufti Anam, juga turut mengecam tindakan Isa Zega. Dalam unggahan media sosialnya, Mufti menyatakan bahwa perilaku Isa Zega dengan mengenakan hijab syar’i saat umroh merupakan bentuk penistaan agama. “Dia melakukan ibadah umrah dengan menggunakan hijab syar’i. Ini merupakan bagian dari penistaan agama,” ungkap Mufti Anam.

Mufti Anam menegaskan bahwa sesuai dengan fatwa MUI, seseorang yang terlahir sebagai laki-laki, meskipun sudah mengubah kelaminnya, tetap harus melaksanakan ibadah umroh sesuai dengan cara seorang laki-laki. “Si Isa Zega ini berbeda. Dia melakukan umrah dengan menggunakan prosesi dan cara-cara perempuan. Ini adalah bagian dari penistaan agama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mufti Anam mengingatkan bahwa tindakan penistaan agama dapat dikenai sanksi hukum, sesuai dengan pasal 156A KUHP dengan ancaman pidana penjara hingga 5 tahun. Ia juga mendesak aparat kepolisian untuk segera menangkap Isa Zega agar kejadian serupa tidak terulang.

“Penegak hukum, kepolisian, dan pihak-pihak terkait untuk segera menangkap Mami Online ini agar kedepannya tidak ada mami-mami online lainnya,” tegas Mufti Anam.(*)

Baca Juga