Maruarar Sirait: Belum Terima Buku "Politik Itu Suci" dari Hasto Kristiyanto
Menteri Perumahan dan Pemukiman yang juga politisi Partai Gerindra, Maruarar Sirait, mengaku hingga kini belum menerima buku "Politik Itu Suci".
Buku tersebut merupakan karya almarhum Sabam Sirait, ayahnya, yang menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, rencananya akan diberikan kepada Maruarar.
Hasto berharap buku itu dapat menjadi pengingat bagi Maruarar agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan, khususnya yang berkaitan dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Hal ini merespons komentar Maruarar soal potensi hilangnya dukungan pemilih nonmuslim terhadap kandidat Pramono Anung-Rano Karno setelah didukung oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Maruarar, atau yang akrab disapa Ara, menyatakan kesediaannya menerima buku itu dengan senang hati.
"Kalau bukunya 'Politik Itu Suci' memang benar akan diberikan kepada saya, saya senang sekali. Pasti akan saya gunakan untuk menambah semangat saya," ujar Ara dalam pernyataannya pada Selasa, 26 November 2024.
Ia menambahkan bahwa buku tersebut akan dijadikan referensi untuk memperkuat jaringan dan mendorong langkah-langkah strategis lainnya.
Namun, Ara memilih tidak memberikan tanggapan langsung terkait isu SARA yang dihubungkan dengan pernyataannya.
Sebaliknya, ia memanfaatkan momen tersebut untuk menyoroti kasus besar yang hingga kini belum tuntas, yakni keberadaan Harun Masiku, mantan Komisioner KPU yang menjadi tersangka kasus suap.
Menurut Ara, pengungkapan kasus Harun Masiku menjadi salah satu cara untuk menegakkan keadilan dan menunjukkan bahwa tidak ada yang kebal hukum di Indonesia.
Ia bahkan menawarkan bonus senilai Rp8 miliar dari dana pribadinya bagi siapa saja yang berhasil menangkap Harun Masiku.
"Saya gunakan berkat dari Tuhan untuk membantu memberantas korupsi di Indonesia. Bonus ini semoga bisa menambah semangat," tegas Ara.
Ara juga mengajak Hasto Kristiyanto untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan ini.
"Yuk, Mas Hasto, kita cari Harun Masiku sama-sama supaya terang benderang. Siapa yang menghilangkan dia? Apa kasus yang dia urus? Semua harus jelas," pungkas Ara. (*)