Juru Bicara Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menuding bebasnya Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens tidak lepas dari uang.
Dia menyatakan bahwa Egianus Kogoya telah berkhianat dengan melepaskan Philip dengan imbalan uang. Menurut dia, tindakan itu menunjukkan bahwa Egianus pengecut. Keterangan itu disampaikan Sebby beberapa jam setelah Philip dinyatakan bebas dari tangan OPM.
”Egianus Kogeya dan kelompoknya terima uang suap dari TNI-Polri dan mengkhianati TPNPB Komando Nasional di 35 Komando Wilayah Pertahanan,” ungkap Sebby Sambom.
Tindakan Egianus, kata Sebby, menunjukkan bahwa kelompok yang biasa beroperasi di wilayah Nduga itu merupakan kelompok kriminal. Menurut Sebby, Egianus memanfaatkan Philip untuk mencari uang. Bukan demi kepentingan lainnya.
”Mereka adalah benar-benar kelompok kriminal yang Sandera pilot hanya demi uang. Itu sangat kurang ajar. Jadi, mereka tidak jauh beda dengan pengecut atau bencong,” terang Sebby Sambom.
Menurut dia, tidak ada alasan lain selain uang yang membuat Egianus bersedia melepas Philip. Sebby pun menyebut ada tiga orang kelompok Egianus yang menerima uang untuk membebaskan Philip.
”Mereka serahkan diri kepada TNI-Polri dan menyerah, itu kurang ajar. Akibat sandera pilot, banyak rakyat jadi korban, tapi mereka tidak bertanggung jawab dan menyerah ke NKRI,” beber Sebby Sambom.
Keterangan tersebut dibantah Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. Secara tegas Hadi menyampaikan bahwa yang dilakukan oleh TNI, Polri, bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh gereja, dan instansi lainnya adalah pendekatan persuasif. Menurut dia, tidak ada permintaan lainnya dari OPM dan Egianus Kogoya.
”Tidak ada yang mereka minta, kita hanya pendekatan secara persuasif,” imbuh Hadi seperti dikutip dari jawapos
Perasaan Campur Aduk Susi Pudjiastuti Usai Video Call dengan Kapten Philip Setelah Dibebaskan OPM
Susi Pudjiastuti selaku pemilik maskapai penerbangan Susi Air, sempat melakukan panggilan video dengan Kapten Philip Mehrtens setelah ia dibebaskan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Susi mengaku perasaannya campur aduk antara sedih dan bahagia setelah berbicara dengan pilot yang telah disandera selama 19 bulan tersebut.
"Saya sudah berbicara melalui video call, dan perasaan saya benar-benar campur aduk, antara sedih dan bahagia," papar Susi.
"Saya berharap bisa bertemu langsung malam ini dan semoga Kapten Philip Mehrtens dalam keadaan sehat," ujar Susi.
Saat ini, Philip sedang dalam perjalanan dari Papua menuju Jakarta.
Susi juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Agus Subiyanto, serta pemerintah daerah di Papua atas kerjasamanya dalam pembebasan Philip.
"Kami merasa prihatin dan sedih, namun akhirnya berkat dukungan dan kerja sama semua pihak, Kapten Philip Mehrtens bisa kembali kepada kami dan keluarganya," kata Susi.
Kapten Philip akhirnya dibebaskan oleh TPNPB-OPM pada Sabtu, 21 September 2024.
Pilot Susi Air tersebut sebelumnya disandera oleh kelompok yang dipimpin Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Faizal Ramadhani, mengatakan bahwa Philip telah dijemput oleh tim gabungan TNI-Polri di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, dan langsung diterbangkan menuju Markas Brimob Batalyon B di Timika.
"Kami menggunakan pendekatan dengan melibatkan tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat, dan keluarga dekat Egianus Kogoya," ujar Faizal.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Bayu Suseno, menyatakan bahwa Philip telah tiba di Markas Brimob Batalyon B di Timika dalam keadaan sehat.
"Kami berhasil menjemput Pilot Philip dalam kondisi yang sehat," katanya.***