Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP mengaku siap untuk penuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjadi saksi dalam kasus Harun Masiku.
Menurutnya, bahwa sesuatu kemustahilan jika dirinya tidak penuhi pemanggilan tersebut.
Sebab, lembaga Antirasuah itu didirikan pada saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Presiden.
"Saya datang, karena yang mendirikan KPK bu Mega," katanya di Jakarta Selatan, dikutip Minggu (9/6/2024).
Hasto menuturkan, semangat perbaikan hukum yang dilakukan Megawati terlihat pada saat Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Mahfud MD.
Sebab, lanjutnya, saat ini KKN atau Kolusi, Korupsi dan Nepotisme di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan.
"Mahfud mendampingi pak Ganjar suatu desain untuk melakukan suatu Reformasi hukum sistem kita, reformasi sistem politik, reformasi sistem ekonomi," Tandasnya.
Sebelumnya, KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Hasto pada Senin (10/6/2024). Hal itu dilakukan terkait dengan pencarian Harun Masiku.
Dalam kasus ini, Harus diduga telah melakukan suap penetapan anggota DPR RI periode 2019–2024.
"Yang bersangkutan (Hasto Kristianto) dipanggil sebagai saksi untuk hadir di Gedung Merah Putih KPK pada Senin, 10 Juni 2024 pukul 10.00 WIB," ujar Ali Fikri kepada wartawan, Kamis (6/6/2024). (aha/iwh)
