Pembangunan IKN semakin gencar dilakukan. Kini nampaknya Ibu Kota Nusantara tersebut semakin cantik, tertata dan tampak nyata.
Bukan hanya angan-angan, kini infrastruktur, gedung pemerintah, hingga apartemen sudah hampir rampung dan siap untuk menyambut pemindahan ASN September mendatang.
Pembangunan IKN dilakukan demi pemerataan Indonesia yang pada mulanya hanya menumpuk di Pulau Jawa.
Pembangunan IKN juga dilakukan sangat maksimal demi meningkatkan diplomasi Indonesia di kancah internasional.
Pro kontra dalam pembangunan IKN tentu ada. Salah satu yang tidak menyetujui ini adalah mantan Gubernur DKI Jakarta yang menjadi calon presiden pemilu 2024 lalu.
Melihat IKN saat ini, kilas balik pada pernyataan Anies Baswedan yang tidak berada di pihak pemerintah dalam pembangunan Ibu Kota baru.
Bukan rahasia, Anies Baswedan secara tegas menyatakan tidak menyetujui adanya IKN.
Bukan tanpa alasan, dirinya meyakini bahwa pemerataan tidak dilakukan hanya dengan membangun kota baru.
"Tujuan membangun kota baru adalah dengan alasan pemerataan itu tidak menghasilkan pemerataan baru. Tapi menghasilkan kota baru yang timpang dengan daerah sekitarnya," ungkap Anies.
Ia mengatakan bahwa cara menciptakan pemerataan adalah dengan membesarkan setiap kota di semua wilayah.
"Kalau mau memeratakan Indonesia, bangun kota kecil menjadi menegaj, kota menengah menjadi besar di seluruh wilayah, bukan hanya membangun satu kota di tengah hutan," lanjut sang mantan Gubernur.
Pernyataan Anies Baswedan tentu menimbulkan beragam komentar. Banyak yang menyetujui ucapan pria yang disapa abah tersebut.
Disisi lain, banyak pula yang mengatakan IKN memang bisa meningkatkan perekonomian di wilayah terpencil di sekitarnya.
