Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

VIRAL Foto Heru Budi Hartono Berdampingan dengan Ridwan Kamil di Pilkada

 

Beredar di sosial media Twitter Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada 2024.

Heru Budi Hartono beberapa waktu lalu enggan menanggapi foto yang beredar di sosial media tersebut.

Ia menyatakan belum melihat foto yang viral di sosial media tersebut karena sibuk dengan pekerjaannya.

Hari ini Rabu (6/3/2024) saat berkunjung ke lokasi sembako murah di Kecamatan Cilincing, warga mendoakan agar Heru menjadi Gubernur DKI.

Namun, lagi-lagi ia mengaku ada kepikiran untuk ikut dalam Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

"Aa belom kepikir (ikut Pilkada DKI). Kerja terus saja dulu," singkatnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi secara santai soal foto viral di sosial media beberapa waktu lalu.

Foto itu memperlihat wajah Ridwan Kamil dengan Heru dengan tulisan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024.

Dua foto tokoh pejabat negara itu mengenakan jas hitam dan itu memakai hastag #JakartaJuara.

Heru mengaku, dirinya belum mengetahui dan membaca foto dirinya yang viral di sosial media Twritter.

"Saya belum sempat baca-baca itu. Ini disibukin sama WA pak Kadis SDA. Jadi belum tahu," singkat Heru saat tinjau pompa air di Ancol, Kamis (29/2/2024).

Pandangan Ketua KAHMI

Ketua KAHMI Jaya M Ichwan Ridwan mengatakan, meski aturan mekanisme pemilihan kepala daerah di Jakarta kini menuai kontroversi, namun keberadaan Gubernur definitif adalah keniscayaan.

Disebut definitif karena seiring adanya Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) yang mengatur, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta diangkat Presiden atas pertimbangan dan rekomendasi DPRD.

"Jakarta sedang berproses menuju daerah khusus. Bahkan kota bisnis berskala global. Pondasi ini sudah dibangun secara serius oleh Pj Heru maka keberlanjutan itu harus nampak, jangan dari nol lagi," ujar pria yang akrab disapa Boim, Selasa (5/3/2024).

Boim mengatakan, Heru cukup memiliki kapabilitas dan cocok mimpin Jakarta ke depan.

Pria yang juga menjadi Kepala Sekretariat Presiden RI ini juga dianggap memahami membangun Jakarta, apalagi Pemprov DKI menjadi pijakan awal Heru menjadi birokrat.

Boim juga menilai pentingnya figur Gubernur Jakarta yang sudah khatam memahami setiap persoalan yang ada.

Karena itu, dia menganggap Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono merupakan salah satu sosok yang dianggap layak.

Selain itu, hampir dua tahun ini Heru cukup akseleratif melakukan perbaikan infrastrukur, misalnya pembangunan sistem pengolahan sampah sementara reduce, reuse and recycle (TPS 3R).

TPS 3R yang memiliki kapasitas 50 ton sampah per hari ini akan menghasilkan bahan bakar jumlutan padat atau refused derived fuel (RDF).

"Masih banyak lagi pembangunan yang terus dilakukan sebagai solusi untuk Jakarta. Revitalisasi pasar, pengendalian inflasi, normalisasi sungai, optimalisasi transportasi publik hingga penuntasan sodetan Ciliwung," ujarnya.

"Bahkan, program penertiban data penduduk pun dilakukan, meskipun tidak populer, tapi penting sebagai validasi mewujudkan kesejahteraan warga," imbuhnya.

Boim pun berpesan agar Heru terus meningkatkan interaksi yang sudah terjalin dengan masyarakat, seperti dengan stakeholder pendidikan dan kebudayaan.

Ia berharap, kepemimpinan Heru bisa melahirkan sebuah legacy atau warisan, khususnya terkait dengan dunia pendidikan dan ke-Betawi-an.

"Memang selama bertahun-tahun Betawi itu nyaris belum mendapat tempat yang baik," ujarnya.

"Yang ada periode kemarin hanya sebatas mengganti nama jalan saja, tidak lebih," imbuhnya.

"Dengan corak baru Jakarta ini, kami yang ibaratnya tali ari-ari nya di tanam di sini sangat ingin warisan nenek moyang kami dilestarikan dengan baik," ungkapnya.

Menurut dia, Jakarta yang saat ini sedang menuju kota Global, sehingga memiliki pengaruh besar untuk mengenalkan budaya lokal ke kancah internasional.

Dengan begitu, budaya lokal dalam hal ini Betawi harus dijadikan magnet untuk menarik perhatian wisatawan dari setiap negara di dunia.

"Jadi bagaimana harusnya ketika turis datang ke Jakarta, mereka penasaran ingin menyaksikan budaya Betawi itu apa dan bagaimana," katanya.

"Karena kalau yang disuguhkan itu budaya milik orang lain, ya tentu turis akan memilih datang ke daerah atau negara asal budaya tersebut," lanjutnya.

"Tidak perlu jauh-jauh, misalnya bagaimana ornamen Betawi ada di setiap hotel, MICE, pusat perbelanjaan, sekolah-sekolah, tempat wisata dan lain-lain," imbuh Boim.

"Atau, ada satu hari yang diwajibkan bagi anak sekolah untuk memakai seragam bernuansa Betawi. Nah ini butuh political will dari seorang Gubenur, saya melihat ini bisa dilakukan Pj Heru," sambungnya.

Meski demikian, kata Boim, pihaknya juga meyakini bahwa Jakarta merupakan pusat akulturasi budaya.

Ia tidak menampik bahwa Jakarta mewadahi setiap orang dari berbagai suku, ras dan agama.

Boim juga menegaskan, masyarakat Betawi sejak dulu sangat terbuka dengan keberagaman yang ada di Jakarta.

Bahkan, lanjut dia, Gubernur Jakarta harus merupakan simbol pemersatu yang tidak boleh menafikan adat budaya setempat.

Betawi sebagai akar budaya Jakarta harus diakui, terlebih Jakarta juga rumah bagi semua budaya, sehingga paradigma itu tidak boleh dihilangkan.

"Makanya figur Pj Heru sebagai orang yang sudah paham di Jakarta, lama kerja di Pemprov DKI, mengalami berbagai fase kepemimpinan Gubernur, pastinya Pj Heru paham juga bagaimana caranya menjadi Bapak bagi semua kelompok masyarakat di Jakarta. Pj Heru layak di definif-kan sebagai Gubernur Jakarta," pungkasnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved