Repelita Jakarta - Ray Rangkuti, seorang analis politik, menilai bahwa Presiden Joko Widodo dan keluarganya sedang menghadapi tekanan politik yang sangat berat dari berbagai arah.
Ia menafsirkan pernyataan Jokowi mengenai adanya agenda politik besar di balik serangan isu sebagai tanda kepanikan karena gelombang persoalan datang silih berganti.
Menurut Ray, ada empat badai utama yang kini mengepung Jokowi dan keluarga.
Pertama, tudingan ijazah palsu yang kembali mencuat ke publik.
Kedua, munculnya wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran.
Ketiga, kasus korupsi di Sumatera Utara yang menyeret nama menantu Jokowi, Bobby Nasution.
Keempat, proses hukum terhadap beberapa mantan pembantu presiden.
Ray juga mencatat bahwa Jokowi kini tidak lagi mendapat perlindungan penuh dari partai politik.
Ia menyoroti PDI Perjuangan yang dulunya sering pasang badan kini justru terkesan menarik jarak.
“Kalau dulu masih ada PDIP, sekarang tinggal relawan,” ujar Ray.
Merosotnya dukungan partai disebut membuat posisi Jokowi semakin rentan di tengah terpaan isu yang terus berdatangan.
Sementara itu, Said Didu, mantan Staf Khusus Menteri ESDM, menyoroti kasus pencabutan pernyataan mantan Rektor UGM, Prof. Sofyan Effendi, terkait keabsahan ijazah Jokowi.
Ia menilai hal tersebut justru memantik kecurigaan publik bahwa ada upaya menutup informasi penting.
Said menganggap tekanan terhadap Prof. Sofyan bukan perkara kecil dan justru membuat masyarakat semakin yakin ada yang disembunyikan.
Said juga mengungkap masih ada sembilan kasus besar yang disebut berkaitan erat dengan lingkar kekuasaan Jokowi.
Beberapa di antaranya meliputi skandal bansos, proyek Kementerian PUPR, dan dugaan korupsi Pertamina yang nilainya mencapai Rp285 triliun.
Nama Riza Khalid kembali mencuat sebagai sosok berpengaruh yang disebut-sebut memiliki kedekatan istimewa dengan lingkar dalam kekuasaan.
Said mendukung langkah Kejaksaan Agung di era Presiden Prabowo yang mulai mengusut Riza, karena menurutnya hal ini bisa menjadi pintu masuk membongkar jaringan besar yang sudah lama beroperasi.
“Kalau tokoh seperti Riza sudah bisa disentuh, artinya kekuasaan Jokowi benar-benar mulai runtuh.
Ini bukan lagi soal ijazah, tapi soal kelangsungan dinasti politik,” tegas Said.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok