Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

HKBP Tolak Konsesi Tambang

Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menolak konsesi atau izin untuk membuka tambang dari pemerintah. HKBP menyebut eksploitasi lingkungan atas nama pembangunan telah terbukti merusak dan menyebabkan pemanasan bumi.

“Bersama ini kami dengan segala kerendahan hati menyatakan bahwa HKBP tidak akan melibatkan dirinya sebagai Gereja untuk bertambang,” ungkap Ephorus HKBP, Robinson Butarbutar dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (9/6/2024).

HKBP sekaligus menyerukan agar pemerintah bertindak tegas terhadap para penambang yang dalam pelaksanaan tugasnya tidak tunduk pada undang-undang (UU). Mengingat UU telah mengatur pertambangan yang ramah lingkungan.

Robinson menerangkan, pemerintah lewat Presiden Joko Widodo, Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia, serta Menteri ESDM Arifin Tasrif berencana menyerahkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) kepada enam Ormas Keagamaan termasuk Ormas Keagamaan Protestan atas dasar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2024 yang merupakan perubahan atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

Hal itu dilakukan Pemerintah dengan hanya menyiapkan enam lahan bekas Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) untuk dikelola para ormas, yaitu: Lahan bekas PT Arutmin Indonesia, PT Kendilo Coal Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, PT Adaro Energy Tbk, PT Multi Harapan Utama dan PT Kideco Jaya Agung.

Namun demikian, pendekatan pemerintah itu dinilai kurang sesuai dengan isi Konfesi HKBP tahun 1996. Sebagai Gereja Protestan, HKBP merasa ikut bertanggung jawab menjaga lingkungan hidup. Eksploitasi yang terjadi dilancarkan atas nama pembangunan, namun sejak lama pula telah terbukti menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan hingga pemanasan bumi.

Robinson menambahkan, hal ini tak lagi terbendung yang harus segera diatasi. Alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan beralih secepat mungkin kepada pendekatan penggunaan teknologi ramah lingkungan, green energi seperti solar energi, wind energi dan yang lainnya yang masih akan dikembangkan.

Sumber Berita / Artikel Asli : investor

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved