VIRAL Calon Taruna Akmil Keturunan Prancis Diwawancarai Panglima TNI, Ungkap Ingin Jadi Kopassus

960

Viral calon taruna Akmil keturunan Prancis saat diwawancarai Panglima TNI dan keinginannya menjadi pasukan Komando Khusus ( Kopassus).

Seorang Calon Taruna Akmil mendapat kesempatan diwawancarai langsung oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Ia adalah Ananda Enzo, seorang calon Taruna Akmil keturunan Perancis.

Saat proses seleksi Pantukhir, pria yang akrab disapa Enzo dipanggil oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Keduanya pun tampak fasih berbicara menggunakan Bahasa Perancis.

Ayahnya Enzo asli Paris, Perancis, dan ibunya warga Sumatera Utara.

Enzo lahir di Paris, dan menghabiskan masa sekolah dasarnya di Perancis.

Dia kemudian datang ke Indonesia di usia SMP.

Enzo, pria keturunan Prancis saat mengikut seleksi Akademi Militer. Dia tengah dikelilingi para jenderal saat seleksi pantukhir.
Enzo, pria keturunan Prancis saat mengikut seleksi Akademi Militer. Dia tengah dikelilingi para jenderal saat seleksi pantukhir. (Instagram @tnilovers18)

Enzo kemudian memilih mendaftar sebagai Taruna Akademi Militer, dan lolos sampai seleksi Pantukhir di mana ia diwawancara langsung oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Enzo mengakhiri wawancaranya dengan Panglima TNI Hadi Tjahjanto dengan mengaku ingin menjadi Prajurit Komando alias Kopassus.

Enzo juga memiliki banyak kelebihan, antara lain kemampuan fisiknya yang di atas standar TNI.

Kemudian Enzo juga mampu berbicara dalam 4 bahasa, yakni Inggris, Prancis, Italia, dan Arab Saudi.

Enzo kini diketahui sudah lolos ke Akademi Militer dan sedang mengikuti pendidikan Calon Taruna di Akademi Militer.

Simak wawancara Enzo selengkapnya oleh Panglima TNI:

View this post on Instagram

Ananda Enzo dipanggil ENZO. bapaknya asal Paris Prancis.ibunya Sumatera Utara. Enzo lahir dan sampai usia 13 tahun di Paris, kemudian setelah ayahnya wafat..Enzo dibawa pulang ke Indonesia oleh ibunya dan menyambung sekolah di salah satu Pesantren di Serang Banten. Enzo menguasai 4 bahasa asing yakni English, Prancis, Italy dan Arab. Pull up 19 kali dalam 60 detik, sit up 50 kali dalam 60 detik, push up 50 kali dalam 60 detik, lari 7,5 putaran X 400 meter dalam 12 menit, renang 50 meter dalam 60 detik. @tnilovers18 @targetmiliter @lalat_rimba07 @soldiers_lovers81 @para_petarung @militer83 @marinir_id @armada.forces.indonesia @lintas.military83 @gardadepan_id @zona_militer_ @trimatra_id @militer.update

A post shared by 𝐈𝐍𝐃𝐎𝐍𝐄𝐒𝐈𝐀𝐍 𝐌𝐈𝐋𝐈𝐓𝐀𝐑𝐘 (@tnilovers18) on

 

Ya, Akademi Militer merupakan salah satu jalur untuk menjadi prajurit TNI AD di Indonesia.

Lulusan Akmil akan dididik selama 4 tahun di Magelang.

Setelah lulus, para lulusan Akmil akan memiliki pangkat Letnan Dua (Letda).

Jebolan Akmil di Indonesia sudah banyak yang menjadi Panglima TNI, bahkan ada pula yang kemudian memiliki karir politik gemilang.

Beberapa lulusan Akmil yang kemudian memiliki karir politik gemilang, antara lain Susilo Bambang Yudhoyono, dan Prabowo Subianto.

Tiap Tahun 4000 Orang Gagal Akmil

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Rukman Ahmad, mengatakan seleksi masuk Akademi Militer (Akmil) dilakukan secara ketat.

Sebelum bisa lolos, katanya, para calon taruna (sebutan bagi peserta seleksi) mesti lebih dulu melewati serangkaian tes di dua lokasi.

Pertama di Komando Daerah Militer (Kodam) atau tingkat provinsi. Tes yang dijalani, antara lain, administrasi nilai mata pelajaran, kesehatan, psikotes, tes tulis, serta Pantukhir.

Setelah lolos tes di tingkat  Kodam, calon taruna kembali diseleksi di tingkat pusat, yakni di Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.

Karena ketatnya seleksi, setiap tahun sebanyak 3.800 – 4.000 pendaftar gagal masuk Akmil.

Akmil adalah sekolah calon perwira angkatan darat dengan lama pendidikan empat tahun.

Lulusan Akmil bisa cepat menjadi perwira dan mendapat pangkat Letnan Dua.

Taruni Akmil Bukan Untuk Pasukan Tempur

Berikutnya, menurut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Edhie Wibowo, pihaknya belum memperuntukkan Taruni Akademi Militer angkatan pertama untuk satuan tempur, karena baru tahun ini pihaknya menerima perempuan untuk dididik di Akademi Militer.

Jadi, Taruni Akademi Militer angkatan 2013 ini nantinya baru akan diperuntukkan di bagian administrasi, corps ajudan Jenderal maupun corps hukum.

“Kita lihat dulu bagaimana lulusannya nanti. Saya sebenarnya mendambakan ada wanita dari Akademi Militer yang kemudian masuk ke satuan tempur,” kata Edhie dalam jumpa pers tentang penerimaan anggota TNI AD di Ruang Bina Yudha 2, di Mabes TNI AD di Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2013).

Menurut Edhie, tidak mudah mencari perempuan yang kekuatan fisiknya mampu untuk masuk ke satuan tempur.

“Kalau di film-film, terkadang di Navy Seal (Amerika Serikat) dan GIGN itu ada pasukan wanitanya. Tapi itu kan film, kalau diriilnya ya tidak ada juga ternyata,” jelas Edhie.

Edhie mengatakan, salah satu satuan tempur yang paling bisa dimasuki oleh Taruni Akademi Militer adalah Artileri Medan. Hal itu lantaran peralatan Artileri Medan sekarang sudah canggih.

“Kalau dulu itu meriam jarak tembaknya cuma 12 kilometer, makanya haru digotong-gotong itu meriam, sehingga tak ada perempuan disitu karena tak bakal kuat. Kalau sekarang kita sudah punya panzer yang jarak tembaknya 100 kilometer. Makanya, perempuan juga bisa saja dilatih jadi operator panzer tersebut. Kita lihat ke depannya,” kata Edhie. (Warta Kota)

tribunnews

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here