Jakarta – Enzo Zenz Allie tak bisa menutupi rasa bahagianya setelah lolos seleksi Calon Taruna Akmil TNI. Dia bersyukur cita-citanya sejak kecil terwujud.
“Saya merasa bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan saya sebagai Capratar. Terima kasih (Mama) yang telah mengurus saya selama ini, terima kasih banyak,” kata Enzo, seperti dikutip detikcom dari situs resmi TNI AD, Selasa (6/8/2019).
Enzo mengaku mengetahui Akmil TNI dari Ibundanya Siti Hadiati Nahriah. Remaja yang besar di Perancis itu kemudian pindah ke Indonesia pada tahun 2014 dan melanjutkan pendidikan di Tanah Air.
“Saya tahu Akmil dari Ibu, ketika SMP, saya pindah ke Indonesia tahun 2014 untuk melanjutkan SMP,” kata Enzo.
Aspers Kasad Mayjen TNI Heri Wiranto menerangkan, kehadiran Enzo dalam pelatihan Calon Akmil mendapat perhatian dari Panglima TNI Mersekal Hadi Tjahjanto.
Enzo, kata Heri merupakan anak yatim yang besar di Perancis. Pada saat TK, lanjut Heri, Enzo memiliki kemauan keras untuk menjadi Taruna Akmil. Terbukti saat masih TK di Ecole Sain Joseph, Enzo terlihat memakai baju loreng motif TNI di acara carnaval di Cherbourg France.
“Yaitu, Enzo Zenz Allie, yang bersangkutan merupakan anak yatim yang memiliki kemauan keras untuk menjadi Taruna (Akmil),” kata Heri.
Selama di Paris, Enzo ikut ayahnya Jeans Paul Francois Allie. Baru kemudian saat menginjak usia 13 tahun, Enzo ikut ibundanya pindah ke Indonesia setelah ayahnya meninggal dunia.
“Setelah ayahnya meninggal, Enzo dibawa pulang oleh ibunya, dan melanjutkan sekolah di salah satu pesantren di Serang, Banten,” kata Heri.
![]() |
Kemampuan Enzo menguasai bahasa asing jadi poin plus dalam seleksi taruna akmil. Meski tak menjadi indikator kelulusan utama, diakui Heri, kemampuan bahasa Enzo menjadi salah satu yang dinilai dalam penentuan kelulusan.
“Kemampuan bahasa memang tidak jadi persyaratan mutlak, namun menjadi nilai tambah bagi Catar dalam berkompetisi dengan yang lain. Termasuk Enzo, dinyatakan lolos untuk mengikuti pendidikan Calon Prajurit Taruna (Capratar) karena nilai memenuhi syarat,” ujar Heri.
Sebelumnya, Marsekal Hadi memastikan status kewarganegaraan Enzo adalah WNI. Hadi menjelaskan status WNI merupakan salah satu syarat menjadi taruna Akmil.
“Iya (Enzo) WNI, karena mulai dari pendaftaran kan harus persyaratannya itu, diterima sebagai calon,” kata Hadi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Hadi menyebut Enzo memenuhi syarat seorang taruna. Tak hanya dari segi fisik, psikologis Enzo juga memenuhi.
“Ya intinya dari hasil seleksi dia memenuhi syarat. Viral itu pull up-nya, larinya. Yaitu kan hitung, semua, secara fisik, kemudian psikologi, ya semua memenuhi syarat,” jelasnya.
Sementara itu Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi mengatakan TNI memastikan menerima semua WNI yang memenuhi syarat dan tidak diskriminatif.
“Semua warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diterima TNI asal sesuai kriteria. Karena selama ini masyarakat ada yang bilang suku keturunan, misalnya Tionghoa atau Arab tidak bisa masuk TNI. Padahal semua boleh. Teman saya ada yang Arab dan ada yang Tionghoa,” kata Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi saat dihubungi. detik