JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan bakal mengundang siswa SMA di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, penemu obat kanker ke Istana Negara, Jakarta.
Hal itu terkait penemuan ketiga pelajar tersebut yan menyita perhatian dunia dengan hasil penelitian akar Bajakah yang dipercaya bisa mengobati kanker payudara.
“Yang penting ketemu anak-anaknya dulu. Ya kan?” kata Presiden di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).
Presiden pun mengaku sangat mengapresiasi para peneliti muda itu yang telah menemukan obat kanker dari akar Bajakah.
“Sehingga kita tau, hubungan apa yang sudah diberikan pemerintah pusat kepada para peneliti-peneliti muda ini,” lanjutnya.
Ia pun menganggap apa yang sudah dilakukan para pelajar itu adalah sebuah penemuan beesar.
“Tapi itu kan baru, nanti ada tindak lanjutan menuju ke sebuah penelitian yang lebih detail,” ujarnya.
Karena itu, Jokowi memastikan akan mengundang para pelajar itu untuk bertemu di Istana Negara.
“Iya nanti (dipanggil ke istana), bareng sama yang lain,” tuturnya.
Untuk diketahui, tiga siswa SMA di Palangkaraya, yakni Yazid, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani menjadi perhatian dunia.
Ketiganya menemukan obat penyembuh kanker dari kayu Bajakah. Akar tanaman tersebut diklaim bisa menjadi obat anti kanker atau melawan kanker.
Dalam literatur dari Peneliti David Su Indigenous People of Central Kalimantan disebutkan Bajakah dalam bahasa Dayak Ngaju artinya ‘akar akaran’.
Dalam bahasa Maanyan disebut ‘wakai’ yaitu ratusan spesies tumbuhan pembelit-pemanjat di hutan hujan Kalimantan.
Nama Bajakah bukan spesies tapi nama sekelompok akar akaran.
Pemanfaatan Bajakah untuk obat kanker sudah dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju sejak ratusan tahun silam dari indigenous knowledge mereka.
Namun untuk membuktikan manfaatnya sebagai anti kanker ternyata masih harus menempuh perjalanan penelitian yang panjang.