Terungkap, Ini Identitas KKB Papua yang Sadis Habisi Briptu Heidar

664

JAKARTA – Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan bahwa penyanderaan yang berujung pada eksekusi sadir terhadap Briptu Heidar itu dilakukan kelompok krimnal bersenjata (KKB) Papua.

Bahkan, secara tidak langsung, Mabes Polri sudah mengetahui identitas KKB Papua terduga pelaku.

“Kelompok KKB yang dipimpin oleh Jambi Mayu,” beber Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019).

Dedi menjelaskan, dari hasil otopsi sementara, Briptu Heidar ditembak di kepala dan leher.

“Penyebab kematian Briptu Heidar disebabkan luka tembak pada kepala bagian atas dan bagian leher,” ungkapnya.

Anggota polisi Polda Papua itu, kata Dedi, diduga sempat melarikan diri usai disandera KKB Papua.

Sayangnya, dalam upaya menyelamatkan diri itu, KKB Papua berhasil menangkapnya lagi dan langsung mengesekusinya.

Anggota Polda Papua Briptu Hedar Ditemukan Tewas Setelah Disandera OPM

“Sempat mencoba melarikan diri, kemudian dikejar. Selanjutnya dieksekusi di TKP,” beber Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019).

Dedi menambahkan, polisi asal Makassar yang kini berpangkat Briptu itu akan mendapat kenaikan pangkat menjadi Brigadir Polisi (Brigpol).

“Anggota Polri yang gugur mendapat kenaikan pangkat luar biasa, dinaikkan pangkat satu tingkat lebih tinggi,” terangnya.

Saat ini, jenazah Briptu Heidar sendiri sudah berhasil dievakuasi ke Puskesma Ilaga. Rencananya, akan diterbangkan ke kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Kalau bisa malam ini diterbangkan ke Makassar, tapi mungkin paling tidak besok pagi,” pungkas Dedi.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Kamal menjelaskan, Briptu Heidar sebelumnya dilaporkan disandera diduga oleh KKB Papua.

Ia diculik dan disandera saat berada di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua pada pukul 11.00 WIT, Senin (12/8/2019).

Saat itu, ia dan rekannya, Bripka Wakum Alfonso tengah melakukan penyelidikan sebuah kasus ke wilayah tersebut dengan mengendarai sepeda motor.

Di tengah perjalanan, Briptu Heidar dipanggil seorang warga yang dikenalnya lantas turun dari sepeda motor. Sementara Bripka Wakum Alfonso menunggu di atas sepeda motor.

Namun tiba-tiba, datang sekelompok orang yang langsung membawa Heidar. Melihat hal itu, Alfonso langsung melaporkan ke Polsek Ilaga.

Sampai saat ini, motif penyanderaan terhadap Briptu Heidar masih belum diketahui pasti.

Akan tetapi, Kamal memastikan, selama ini, anggota polsi yang bertugas di wilayah tersebut tidak memiliki catatan buruk.

“Bahkan selalu aktif berkomunikasi dengan warga setempat,” tuturnya.

(ruh/pojoksatu)

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here