WAMENA – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tewas saat baku tembak dengan aparat keamanan di Pasar Jibama, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat (23/8) akhirnya teridentifikasi.
Pelaku diketahui bernama Yosia Wantik dari Distrik Muliama. Namun polisi belum memastikan pelaku dari kelompok mana.
Polisi hanya berpegang pada sepucuk surat yang ditemukan di wilayah Habema yang menyatakan KKB akan turun ke Wamena sehingga diduga kuat pelaku dari kelompok Egianus Kogoya.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Tonny Ananda Swadaya melalui Kasat Reskrim, AKP Suheriadi menyatakan, untuk kelompok dari pelaku Yosia Wantik yang terpaksa dilumpuhkan di Terminal Pasar Jibama kemarin belum diketahui secara pasti.
Pihaknya baru saja mendapatkan hasil identifikasi dari pelaku yang melakukan penyerangan menggunakan senjata api jenis revolver yang telah diamankan dari jenazah pelaku.
“Pelaku penyerangan di Terminal Angkutan Umum Pasar Jibama itu merupakan warga dari Distrik Muliama atas nama Yosia Wantik,” ucapnya kepada Cenderawasih Pos (grup Jawa Pos/Pojoksatu.id), Minggu (25/6).
“Kami belum bisa memastikan yang bersangkutan tergabung dari kelompok mana. Namun kami berpegang pada surat yang ditemukan di wilayah Habema sewaktu melakukan olah TKP penyerangan anggota TNI,” tambahnya.
Dari senjata yang digunakan pelaku menurut Suheriadi, merupakan senjata revolver rampasan.
Senjata tersebut milik anggota Polres Jayawijaya yang hilang usai rumahnya dibobol maling.
Sementara untuk jumlah amunisi yang ada dalam silinder berjumlah 5 butir. Empat di antaranya terpakai. Sementara di kantong tali pinggang pelaku terdapat 8 butir amunisi.
“Amunisi yang utuh dan masih aktif itu ada 9 butir. Sementara yang terpakai untuk menembak ada 4 butir, sehingga total amunsi yang disimpan pelaku ini sebanyak 13 butir,” jelasnya.
Menurutnya, pelaku meninggal dunia usai dilumpuhkan aparat dengan 3 luka. Yaitu di lengan kanan atas, di dada tengah dan punggung belakang sebelah kiri.
Dikatakan, setelah jenazah diidentifikasi dengan melakukan visum, keluarga pelaku dari Distrik Muliama langsung mengambil jenazah, Sabtu (24/8) untuk dibawa ke rumah duka dan dimakamkan.
Ia memastikan jika pelaku merupakan bagian dari KKB, namun hingga saat ini belum tahu dari kelompok mana, karena belum ada yang mengklaim sebagai anggotanya.
Informasi yang diterima sebelum kejadian, pelaku bersama 4 rekannya sedang mengonsumsi minuman keras (miras) di salah satu honai yang ada di daerah Kimbim.
“Dua orang rekan pelaku ini membawa senpi laras panjang, sehingga kita hanya menduga sebagai bagian dari KKB. Namun kalau dari kelompok mana itu belum bisa diidentifikasi,” katanya.
“Tetapi saat kita lakukan olah TKP di Habema, ada surat dari Egianus Kogoya. Dalam surat ini tertulis di sini kami hanya berjabat tangan, tunggu kami di Kota Wamena,” bebernya.
Suheradi menyatakan, dengan adanya surat yang ditemukan ini tidak menutup kemungkinan kelompoknya yang disuruh turun ke Wamena. Untuk itu, besar kemungkinan dan diklarifikasi jika pelaku ini dari kelompok Egianus Kogoya.
Sebelumnya diberitakan, baku tembak antara KKB dan Polri pecah di Pasar Ajibama, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat (23/8/2019). Seorang anggota KKB tewas.
Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda menuturkan, kontak senjata itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIT.
Saat itu, anggota Polri melakukan patroli di sekitar Pasar Jibama. Anggota KKB yang berjumlah lima orang, dua di antaranya membawa senjata laras panjang tiba-tiba menyerang. Baku tembak pun tak terhindarkan.
Akibat baku tembak tersebut, satu anggota KKB tewas. Polisi pun mengamankan satu pucuk senpi pistol jenis revolver beserta tujuh butir peluru.
Insiden tersebut juga menyebabkan dua orang terluka tembak yakni anggota Polres Jayawijaya dan anggota Satpol PP Pemda Jayawijaya. Keduanya dirawat di RSUD Wamena.