Jakarta – Impor dan subsidi LPG makin tahun makin membengkak. Dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), subsidi LPG di 2018 mencapai Rp 64 triliun.
Nilai itu bahkan melampaui subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) yang tercatat hanya Rp 33 triliun. Menteri ESDM Ignasius Jonan pernah menyebut impor LPG setiap tahun hampir mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.
Untuk itu, Jonan pun mendorong penggunaan kompor listrik sebagai salah satu upaya dalam mengurangi impor LPG. Tak tanggung-tanggung, ia pun memakai kompor listrik tersebut di rumahnya.
“Saya ingin jelaskan, kami sekeluarga sudah gunakan kompor listrik, kompor induksi dengan empat tungku,” ujarnya.
Lalu apa efeknya dengan pakai kompor tersebut?
Jonan mengatakan, dengan menggunakan kompor listrik, dapurnya menjadi lebih bersih.
Bukan hanya soal dapur, dengan memakai kompor listrik, dirinya pun tidak membebani negara yang harus mengimpor LPG sekitar 4,5-5 juta ton setahun.
“Kebutuhan memasak dapat dipenuhi dari listrik yang energinya bersumber dari sumber-sumber energi domestik, atau tidak perlu impor lagi,” tuturnya.
“Jadi, ayo gunakan kompor listrik,” pungkas Jonan., CNBC Indonesia