Situasi Darurat, Jokowi Didesak Terbang ke Papua tapi Masih Belum Bisa, Akhirnya…

726

JAKARTA – Presiden Jokowi didesak untuk segera bertemu warga Papua untuk meredam situasi panas yang terjadi di bumi Cendrawasih tersebut.

Sejumlah layanan umum bahkan dikabarkan rusak dibakar massa dalam aksi kerusuhan baru-baru ini.

Aparat keamanan sudah hampir tidak dapat mengendalikan situasi lantaran juga mendapatkan penyerangan dari massa. Sedangkan yang dihadapi aparat adalah warga sipil yang tidak bisa serta merta dilakukan tindakan berlebihan.

Sementara itu ratusan warga mengungsi ke tiga tempat di Markas Yonif 751 Sentani, Kodam baru dan Markas TNI AL di Entrop.

“Sudah saatnya Pak Jokowi mengunjungi Papua,” ujar Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade melalui Twitternya, Kamis (29/8/2018).

Ketegangan di Papua ditambah suara sayup-sayup meminta merdeka menjadi bagian tak terpisahan dari kerusuhan yang ada di Papua.

Bahkan mereka sudah berani mengibarkan bendera bintang kejora hingga ke ibu kota negara.

Sementara itu Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konfrensi persnya mengatakan, ‎dirinya terus mengikuti perkembangan di Papua. Karena itu Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan damai. Jangan lagi melakukan pengrusakan fasilitas umum.

“Saya minta masyarakat juga tenang, tidak melakukan tindakan yang anarkis, karena kita semua akan rugi bila ada fasilitas umum dan fasilitas publik, masyarakat yang kita bangun bersama menjadi rusak,” ujar Jokowi dalam keterangan persnya, Kamis (29/8).

Lebih lanjut Jokowi juga menuturkan, sudah memberikan arahan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamana (Menko Polhukam) Wiranto, Kepala BIN Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang melanggar hukum. Termasuk pelaku yang melakukan tindakan anarkis serta rasialis.

“Minggu ini kita rencanakan, tapi belum memungkinkan, jadi kita akan lakukan dalam waktu yang secepat-cepatnya, baik dengan tokoh muda, tokoh adat, dan tokoh agama,” pungkasnya.

(sta/rmol/pojoksatu)

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here