JAKARTA – Partai Demokrat menjadi parpol pertama yang memperlihatkan isyarat ingin masuk ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf sejak usainya gelaran Pilpres 2019 lalu.
Akan tetapi, sampai saat ini, partai berlambang bintang mercy itu belum jyga menuntukan sikap dan arah politiknya.
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyatakan, partainya sangat diap berkontribusi aktif membantu pemerintahan ke depan
“Kalau ditanya ke mana arah politik Partai Demokrat, ya arahnya memperkuat pemerintahan Pak Jokowi ke depan,” ujar Ferdinand saat dihubungi, Senin (12/8/2019).
Menurut Ferdinand, saat ini partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masih terus melakukan komunikasi dengan partai koalisi pendukung Jokowi.
“Komunikasi dengan semua pihak yang dianggap perlu untuk bisa mewujudkan kontribusi itu secara nyata nanti ke depan di pemerintahan Pak Jokowi,” katanya.
Mantan relawan Jokowi itu menjelaskan, jika memang Demokrat diterima masuk ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi, maka akan menjadi sebuah kehormatan.
Ia pun menjanjikan Partai Demokrat akan memberikan kontribusiinya dalam mengelola pemerintahan selama lima tahun ke depan.
“Kalau Pak Jokowi mau mengajak Partai Demokrat, kami akan siap mendukung beliau,” ungkapnya.
Akan tetapi, tekan dia, keputusan resmi terkait kepastian arah politik dan dukungan itu nantinya akan disampaikan langsung oleh SBY atau Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan.
“Nanti akan disampaikan secara resmi pada saat yang tepat nanti baik oleh ketum langsung atau oleh sekjen,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Partai Demokrat melalui Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah langsung bergerak cepat usai Pilpres 2019 lalu.
Putra sulung SBY itu langsung menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Tak cukup, AHY pun langsung sowan ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri lalu.
Sementara, sejumlah elite Partai Demokrat pun mengisyaratkan kesiapan bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma’ruf.
