Sah! Aga Bakrie Jadi Presdir Bumi Resources

485
Aga Bakrie

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melakukan perubahan direksi dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung Selasa, 31 Agustus 2021. Adika Nuraga Bakrie atau dikenal sebagai Aga Bakrie ditunjuk sebagai Presiden Direktur, menggantikan mendiang Saptari Hoedaja.

Sekretaris Perusahaan Dileep Srivastava mengatakan semua agenda pada RUPS ini pun mendapatkan persetujuan dari pemegang rapat. Beberapa di antaranya persetujuan atas keuangan tahun fiskal 2020 yang telah diaudit dengan pembagian tanggung jawab dewan, penunjukan auditor untuk tahun ini.

“Kemudian dan perubahan susunan dewan komisaris dan direksi. Adika Nuraga Bakrie ditunjuk sebagai Presiden Direktur, menggantikan mendiang Saptari Hoedaja dan juga perubahan dewan komisaris,” kata Dileep, Selasa (31/8/2021).

Adapun perubahan pada dewan komisaris yakni, Sharif Cicip Sutardjo diangkat sebagai Presiden Komisaris menggantikan Rosan Roeslani. Belum lama ini Rosan telah mengundurkan diri untuk menjalankan peran barunya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS). Kemudian, Adhika Andrayudha Bakrie diangkat sebagai Komisaris.

“Nantinya laporan formal akan disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pada proses RUPS sesuai peraturan,” kata dia.

Sebelumnya, BUMI juga mencatatkan laba bersih pada semester I-2021, melonjak 272% setelah sebelumnya mencatatkan kerugian pada periode yang sama 2020. Perusahaan batu bara terbesar ini mencatat laba US$ 90,9 juta pada semester I-2021, sementara pada semester I-2020 perusahaan mencatat kerugian US$ 52,7 juta.

Laba perusahaan dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan dan margin usaha. Berdasarkan keterangan perusahaan, pendapatan semester I-2021 naik 16% menjadi US$ 2,29 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar US$ 1,97 miliar. Sementara margin usaha tercatat meningkat tajam menjadi 16,2% dari sebelumnya sebesar 6,7%.

“Hal ini disebabkan karena meningkatnya harga batu bara akibat ketidakseimbangan pasokan global, pandemi, efek, variabel kondisi cuaca, kemacetan infrastruktur dan ketidakpastian politik,” kata Dileep

Sumber Berita / Artikel Asli : CNBC Indonesia

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here