Penjelasan Abu Janda soal Foto Habib Rizieq Dihapus FB Dibantah Jubir FPI: Kerjaan Dia Nakut-nakuti

738

Pegiat Media Sosial Permadi Arya alias Abu Janda menuturkan alasan mengapa foto pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sering dihapus oleh Facebook dan Instagram.

Penjelasan ini lalu dibantah oleh Juru bicara (Jubir) Front Pembela Islam (FPI), Munarman bahwa rujukan penjelasannya tak jelas.

Dikutip TribunWow.com, hal ini terjadi saat keduanya menjadi narasumber di program ‘Indonesia Lawyers Club’, melalui siaran YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (31/7/2019).

Mulanya, Abu Janda meminta waktu kepada presenter Karni Ilyas untuk meluruskan ungkapan Presidium Alumni (PA) 212, Haikal Hassan tentang dihapusnya foto Habib Rizieq di Facebook dan Instagram.

Ia mengatakan dihapusnya foto Habib Rizieq di Facebook dan Instagram karena berkaitan dengan indikasi teroris.

“Ini aku cuma meluruskan saja, mau berbagi informasi ke babe (Haikal Hassan), beh afwan ya beh, tadi tentang babeh bilang tentang foto Habib Rizieq kalau diposting di Instagram dan Facebook itu benar memang,” ujar Abu Janda.

“Tapi itu sekedar meluruskan kalau saya sempat somasi Facebook dan lawyer saya sempat balas-balasan sama lawyer Facebook dan sedikit kita tahu ada komunikasi, itu tidak ada hubungannya dengan pemerintah dan aparat hukum, keputusan Facebook itu,” paparnya.

Ia lalu mengatakan ada situs yang dijadikan acuan untuk melihat siapa saja yang dianggap sebagai teroris.

“Itu disebabkan oleh www.trackingterrorism.org, ini adalah lembaga dunia yang memantau teroris. Dan ini dipakai oleh referensi lembaga dunia dan ini dipakai Facebook, dan ini afwan ya bang, di situs ini FPI dikatakan sebagai organisasi teroris,” ujar Abu Janda.

“Ini bukan opiniku bang, tapi ini yang dijadikan dasar penghapusan FB,” pungkasnya.

Pegiat Media Sosial, Permadi Arya atau Abu Janda mengatakan para alumni 212 kejang-kejang atas pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan mantan capres Prabowo Subianto
Pegiat Media Sosial, Permadi Arya atau Abu Janda mengatakan para alumni 212 kejang-kejang atas pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan mantan capres Prabowo Subianto, Rabu (31/7/2019) (Capture Youtube Indonesia Lawyers Club)

Jubir FPI, Munarman langsung membantah apa yang dijelaskan oleh Abu Janda.

Ia menuturkan Abu Janda memiliki keterampilan untuk menakut-nakuti orang lain.

“Itu tadi miss leading, jadi Permadi Arya ini memang agak memang jago agitprof, agitasi dan proposal, jadi nakut-nakutin orang supaya dapat kerjaan untuk membangun opoini yang lain, jadi itu kerjaan dia, ” ujar Munarman.

“Jadi memang itu kerjaan dia nakut-nakuti.”

Munarman menuturkan bahwa situs yang menjadi acuan Abu Jandi tidak jelas.

“Jadi sebetulnya online biasa yang disebut dia tadi itu situs enggak jelas di luar negeri kita tracking juga enggak jelas itu situs.”

Ia mengatakan FPI telah melihat sebenarnya alasan apa yang mendasari foto Habib Rizieq dihapus.

“Yang menjadi penyebab itu memang ada, sudah kita telusuri itu dari pemegang otoritas di bidang Kementerian Informasi dan Komunikasi itu memang memberikan surat atau notice kepada pihak pengelola FB Indonesia, supaya hal-hal yang terkait dengan gerakan 212 terutama foto Habib Rizieq itu di-drop, itu fakta itu bagian kulit luar lah, kita maklum lah,” pungkasnya.

Sementara Haikal Hassan mewanti-wanti apa yang diucapkan Abu Janda bisa menjadi wacana baru.

“Kalau disebut teroris, itu labelnya di mana? Justru akan menimbulkan satu wacana baru, jangan-jangan siapa yang melabeli,” tambah Haikal Hassan.

tribunnews

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here