Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya menjawab komentar netizen yang menyebutnya akan menjual agama dan surga saat berkampanye pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
Mustofa Nahrawardaya mengatakan, sudah menjadi hal wajar berkampanye dilandasi agama karena Indonesia merupakan sebuah negara yang masyarakatnya beragama.
Menurut Mustofa Nahrawardaya, malah menjadi aneh ketika negara yang masyarakatnya beragama justru mengampanyekan komunisme.
“Mosok jualan komunisme. Malah aneh. Kita negara, rakyatnya beragama,” tulis Mustofa Nahrawardaya, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @TofaTofa_id, Rabu, 15 September 2021.
Mustofa mengungkapkan bahwa Indonesia pernah mengalami sejarah yang buruk karena memusuhi agama.
Dia menuturkan bahwa para ulama dibantai oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.
“Pernah mengalami sejarah buruk karena memusuhi agama. Akhirnya tahun 65, Ulama dibantai PKI,” ungkapnya.
Tidak hanya ulama, dia mengatakan bahwa tujuh jenderal yang dikenal sebagai pahlawan revolusi juga dibunuh dan ditimbun oleh PKI di Lubang Buaya.
“Tujuh Jenderal dicincang dan dibunuh serta ditimbun di Lubang Buaya,” katanya.
Sebelumnya, akun Twitter @BukitKelam mengunggah sebuah tangkapan layar yang menampilkan profil dari akun Twitter Mustofa.
Akun tersebut mengomentari jabatan Mustofa sebagai Humas Partai Ummat yang dinilainya pada Pileg 2024 mendatang akan menjual agama dan surga ketika berkampanye.***
Sumber Berita / Artikel Asli : Pikiran Rakyat