Baru-baru ini muncul wacana proyek ibu kota negara (IKN) baru bakal diwariskan ke presiden pengganti Jokowi di 2024 mendatang.
Wacana tersebut sedang dikaji oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo, ia mengatakan bahwa siapapun presiden terpilih di 2024 harus melanjutkan proyek IKN.
Mengetahui hal itu, Pengamat Politik Rocky Gerung mengaku heran, ia menyebut cara berpikir Bambang Soesatyo sudah ngaco ihwal wacana tersebut.
Ini lantaran, kata Rocky Gerung, menurut kepada etika bernegara, pemerintahan yang sekarang tidak boleh mengikat pemerintahan yang akan datang.
Itu artinya, sambung dia, MPR tidak bisa membuat Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) yang isinya membebankan proyek IKN ke presiden yang akan datang.
“MPR mau bikin TAP untuk mengikat MPR berikutnya, itu gak boleh,” ujar Rocky dikutip Isu Bogor dari kanal YouTube-nya, Minggu, 30 Januari 2022.
“Gak boleh dibebankan. Mewariskan keberangkatan pada pemimpin berikut itu namanya dungu,” sambungnya.
Namun di sisi lain, Rocky menganggap wacana PPHN yang mengikat rezim selanjutnya adalah sinyal dari MPR bahwa proyek IKN ini akan mangkrak.
Sebab itulah, menurut pengamat politik itu, MPR menyatakan bahwa proyek IKN wajib dilanjutkan oleh pemimpin Indonesia selanjutnya karena mereka sudah tahu bakal gagal.
“Presiden sekarang bikin salah kebijakan, yaitu IKN, karena itu udah diproyeksi oleh para ekonom bahwa itu akan gagal, MPR juga mengerti bahwa itu akan gagal,” tutur Rocky
“Dia (MPR) sedang mengolo-olo presiden Jokowi bahwa itu pasti mangkrak dan pasti diamankan oleh presiden yang akan datang,” jelasnya.***
Sumber Berita / Artikel Asli : Pikiran Rakyat