Anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera belum lama ini menyoroti masalah anggaran dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dalam keterangan tertulisnya, Mardani Ali menilai bahwa anggaran proyek kerja sama antara negara Indonesia dan China tersebut kini malah membengkak.
Hal tersebut lantas membuat Mardani Ali meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan penyelidikan.
“Kereta Cepat Bengkak Anggaran Membengkak, Proyek Kereta Cepat Harus Diinvestigasi!,” kata Mardani Ali Sera sepert dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @MardaniAliSera pada Senin, 13 September 2021.
Bukan tanpa alasan, permintaan itu disampaikan lantaran menurutnya jangan sampai proyek tersebut membuka celah bagi oknum untuk bermain.
Dengan kata lain, ia tak mau ada orang yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dari adanya proyek strategis nasional tersebut.
“Jangan sampai ada pihak yang bermain. Apalagi mengambil kesempatan dalam kesempitan,” ucapnya.
Pria berusia 53 tahun tersebut lalu meminta pemerintah untuk mengungkap hal yang terjadi di balik membengkaknya anggaran kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sebab ia tampak penasaran dengan alasan terjadinya pembengkakan anggaran dari proyek tersebut.
“Bongkar apa yang terjadi. Kenapa anggaran bengkak di kereta cepat Jakarta-Bandung,” ujar Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menambahkan.

Seperti diketahui sebelumnya, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menurut Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia, Xiao Qian merupakan bagian tradisi persahabatan antara China dan Indonesia.
Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Chandra Dwiputra menyatakan bahwa progres pembangunan proyek strategis nasional ini telah selesai di angka 64,4 persen.
Pada awalnya struktur pendanaan proyek mencapai 6,07 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp86,67 triliun.
Namun kini seiring dengan proses pembangunan kereta cepat tersebut, estimasi biaya yang dibutuhkan mencapai sekitar 8 miliar dolar AS atau Rp114,24 triliun.***
Sumber Berita / Artikel Asli : Pikiran Rakyat