Mata Najwa Tadi Malam Bahas KPK: Kiamat Pemberantasan Korupsi Benarkah Ada Polisi Taliban di Dalam

1287

Mata Najwa Tadi Malam Bahas KPK: Kiamat Pemberantasan Korupsi Benarkah Ada Polisi Taliban di Dalam

Program Talkshow favorit Mata Najwa di Trans 7 mengangkat tema KPK: Kiamat Pemberantasan Korupsi tadi malam.

Mata Najwa tadi malam berlangsung seru di tengah prokontra revisi UU KPK.

Loade Syarif akademisi Unhas yang masih menjabat di KPK menyebut momens aat ini (revisi UU) KPK sebagai Darkest Moment (momen tergelap) dalam sejarah KPK.

KPK dilemahkan dari berbagai penjuru.

Pertama, lewat lolos dan terpilih para calon pimpinan KPK yang dianggap bermasalah menjadi pimpinan KPK.

Kedua, lewat diubahnya UU KPK.

Ketiga, lewat berkembangnya isu radikalisme dan polisi taliban dalam tubuh KPK.

Namun ada juga yang pro dengan revisi UU KPK.

Termasuk menguatnya wacana polarisasi polisi Taliban di internal KPK.

Benarkah ada istilah ‘Taliban’ di KPK

Anita Wahid, anggota Koalisi Perempuan Antikorupsi, telah “tabayun” soal isu polisi taliban. Menurutnya, itu hanya mispersepsi. Kalau itu pun benar, mengapa tidak ada satu pasal pun dalam UU KPK baru yang menyinggung radikalisme.

Simak video lengkapnya:

 

Novel Baswedan Bahas Polisi Taliban dan Polisi India di KPK

Wacana Polisi Taliban dan Polisi India di internal KPK sudah pernah dibahas di talkshow Mata Najwa pada Rabu (24/7/2019) malam.

Mata Najwa dengan tema terkait kasus penganiayaan mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Novel Baswedan.

Diketahui dua tahun lalu Novel Baswedan disiram air keras oleh orang yang tak dikenal.

Hingga kini belum ada orang yang dinyatakan bertanggungjawab.

Dalam cuplikan Video penayangan, ada komentar Presiden Jokowi yang menegaskan kasus tersebut dipecahkan selama 3 bulan.

Di slide lain ada komentar pihak Kapolri yang mengaku sudah membentuk tim khusus untuk kasus ini.

Namun sayangnya, hasilnya belum terlihat.

“Lebih dari 2 tahun lalu, penyidik KPK Novel Baswedan diserang dengan siraman air keras ke wajahnya oleh orang tak dikenal. Hingga kini, siapa aktor di balik teror itu masih gelap. Sejauh mana upaya negara membela aparaturnya?

#MataNajwa, “Sebelah Mata Novel: Menagih Negara”. Malam ini LIVE 20.00 WIB di @officialTRANS7.

#MataNajwaSebelahMataNovel #MataNajwadiTRANS7 #NarasiTV #MakanyaNgobrol,”

View this post on Instagram

#CatatanNajwa, "KPK: Kiamat Pemberantasan Korupsi". . Tidak ada oposisi dalam melemahkan KPK, seluruh partai kompak dalam satu agenda. Istana dan Senayan kok ya segendang sepenarian, dalam irama yang sebenarnya menyedihkan. Revisi Undang-Undang KPK, KUHP dan Pemasyarakatan, serentak bersamaan untuk mengebiri pemberantasan. Banyak prosedur baru yang bikin KPK tak bisa garang, para koruptor jelas berjoget-joget dengan riang. Tibalah kita pada saat-saat yang mengerikan, sebuah titik balik reformasi yang tak terbayangkan. Agenda antikorupsi kalah dengan amat telak, KPK hampir pasti tidak akan bisa mengelak. Pesta pora para penjarah sudah di depan mata, gerbong rakyat mesti bertahan sekuat tenaga. Rakyat menggugat seluruh pemimpin negara, karena bermain api dengan masa depan Indonesia. #MataNajwaKiamatPemberantasanKorupsi #Narasitv #NarasiNewsroom #KitaKPK #reformasidikorupsi

A post shared by Mata Najwa (@matanajwa) on

Di kesempatan tersebut, Novel Baswedan tampil blak-blakan mengenai kasus yang menimpa dirinya.

Novel Baswedan juga membahas isu-isu terkini di internal KPK.

Termasuk saat Najwa Shihab membahas isu-isu miring terkait Novel Baswedan.

“Anda menggunakan posisi Anda untuk bargaining politik,” tanya Najwa Shihab.

Apa jawaban Novel Baswedan?

“Ketika membicarakan isu saya bingung. Ini apa yang saya lakukan. apa yang kemudian bisa dikaitkan hal demikian. Saya meyakini itu isu-isu yang tidak benar,” kata Novel Baswedan.

“Saya juga mendengar ada isu di KPK itu ada penyidik ada Polisi India Polisi Taliban. Itu kan menurut saya menghina adik-adik kelas saya yang di KPK yang masih aktif di polri. Anda bisa bayangkan, Polisi India itu kan konotasinya lambat, korup, dan banyak hal. Saya kira saya juga tidak terima adik-adik saya dikatkan demikian. Jadi lebih kepada ada orang yang mengadu-ngadu sampai hari ini faktanya tidak ada,” kata Novel Baswedan.

“Bahwa da tudingan Anda masuk kelompok Radikal, Bang Novel? tanya Najwa Shihab lagi.

“Sekarang begini, radikal ada konotasi positif. Ketika melihat korupsi di Indonesia seperti apa dampaknya sangat besar orang yang berjuang memberantas korupsi itu malah diserang dilawan,” kata Novel Baswedan.

“Maka butuh orang-orang yang punya nasionalisme tinggi, jiwa patriotisme yang tinggi dan orang itu bisa jadi dikaitkan radikal. Tapi masalahnya radikal dimaksud apa,” tanya Novel Baswedan ke Najwa Shihab.

“Kalau Anda radikal dalam hal seperti apa bang novel?” tanya Najwa Shihab.

“Saya meyakini saya radikal ketika melihat sesuatu yang tidak benar saya akan menyampaikan yang benar,” kata Novel Baswedan dengan nada meyakinkan.

Tepuk tangan penonton di studio Mata Najwa bergemuruh. Ketua KPK Agus Rahardjo tampak serius menyimak prosesi wawancara Novel Baswedan dengan Najwa Shihab.

Simak video selengkapnya;

tribunnews.

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here