Isu rasisme belakangan menjadi panas usai kerusuhan di Surabaya dan Papua yang dipicu oleh ucapan oknum ormas di Surabaya kepada mahasiswa asal Papua.
Gejolak pun bermunculan. Selain kerusuhan, aksi protes di berbagai wilayah juga disampaikan massa.
Senada dengan permasalahan yang terjadi di Bumi Cendrawasih, anggota Badan Penerapan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD menyebut semua suku di Tanah Air merupakan orang Indonesia.
Meski tak secara langsung menyinggung permasalahan rasisme yang memicu kerusuhan, namun Mahfud tegas tak ada pengkotak-kotakan orang berdasarkan suku maupun pulau tertentu.
“Orang Jawa bukan orang Batak, orang Aceh bukan orang Bugis, orang Sasak bukan orang Papua, orang Madura bukan orang Betawi, orang Dayak bukan orang Melayu,” tutur Mahfud MD di akun Twitternya, Minggu (25/8).
“Tapi orang-orang Melayu, Dayak, Betawi, Madura, Papua, Bugis, Sasak, Aceh, Batak, Jawa, dan lain-lain adalah orang-orang Indonesia,” sambungnya.
Soal Papua, Mahfud sebelumnya merasa kaget dengan peristiwa yang merembet ke mana-mana. Terlebih melihat reaksi masyarakata Papua terhadap tindakan rasis yang dilakukan oleh ormas tertentu.
Ia pun meminta kepada semua pihak untuk tidak melakukan upaya provokasi yang berujung upaya melepaskan diri dari Indonesia.
“Dari aspek kedaulatan, Papua adalah bagian sah dari negara Republik Indonesia sehingga diharapkan tidak ada pikiran memprovokasi karena tidak ada jalan untuk itu,” ungkap Mahfud yang juga ketua gerakan suluh kebangsaan ini Jumat lalu. rmol