Sekretaris Bakomstra DPP Partai Demokrat, Hendri Teja, mengomentari penangkapan terhadap mahasiswa UNS Solo yang membentangkan poster ‘Tolong benahi KPK‘ ketika Presiden Jokowi lewat.
Hendri Teja lantas menyoroti pernyataan Pemerintahan Jokowi yang sebelumnya mengatakan kangen didemo.
Dalam keterangan tertulis, Hendri Teja mengaku heran dengan penangkapan Mahasiswa UNS Solo tersebut yang dinilai sudah sangat sopan dalam mengkritik.
“Sudah sesopan itu kritik para mahasiswa UNS, masih juga diamankan. Begini banget ya, rezim yg katanya kangen didemo,” ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @hendriteja.
Tak hanya itu, menurutnya aparat negara seharusnya hadir untuk rakyatnya dan bukan malah hadir untuk membuat senang presiden saja.
“Aparat itu alat negara, dan negara itu hadir untuk rakyatnya, bukan untuk bikin senang Presiden belaka. Awas salah kaprah!” katanya menambahkan.

Diberitakan sebelumnya, kunjungan Presiden Jokowi ke Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada Senin, 13 September 2021 sempat diwarnai dengan penangkapan sejumlah mahasiswa.
Mahasiswa ini ditangkap dan diamankan lantaran kedapatan membentangkan poster yang bertuliskan ‘ Pak, tolong benahi KPK‘ hingga ‘Tuntaskan pelanggaran HAM di masa lalu’ ketika Jokowi lewat di depan mereka.
Tak hanya di satu titik, poster tersebut dibentangkan di sejumlah titik sepanjang jalan menuju pintu masuk UNS.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Ketua BEM UNS, Zakky Musthofa, ada sekitar 10 mahasiswa UNS yang diamankan oleh polisi.
Namun, Zakky mengatakan bahwa kesepuluh rekan mahasiswanya itu kini sudah dibebaskan.
“Sudah dibebaskan tadi (pukul) setengah 4 (sore),” katanya melalui sambungan telepon.
Kendati demikian, Zakky menyoroti tindakan aparat yang menangkap para mahasiswa UNS tersebut.
Ia menyayangkan tindakan penangkapan tersebut lantaran merasa yang dilakukan oleh mahasiswa UNS bukanlah tindakan kriminal.
“Tapi, yang menjadi catatan, kami tetap menyayangkan tindakan atau sikap yang berlebihan dari aparat terhadap apa yang kami lakukan karena apa yang kami lakukan bukan kriminalitas, bukan perbuatan melawan hukum juga,” ujarnya menjelaskan.
“Nilai-nilai demokrasi kita hari ini terdegradasi dengan simbolisasi penangkapan, pelarangan, mungkin ketakutan rezim hari ini terhadap keluhan masyarakat,” ucap Ketua BEM UNS itu menambahkan.***
Sumber Berita / Artikel Asli : Pikiran Rakyat