Prosedur penerimaan taruna Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilakukan secara cermat dan ketat dianggap telah dilakukan dalam meloloskan Enzo Zenz Allie, taruna Akmil yang dituding terpapar radikal.
Oleh karenanya, tudingan kecolongan yang saat ini dialamatkan kepada jajaran TNI dianggap tak berdasar.
“Saya percaya TNI tidak kecolongan dengan tidak tahu jejak digital calon tarunanya. Pasti semua sudah diperiksa dan dipertimbangkan dengan baik,” kata anggota Komisi I DPR RI, Sukamta kepada wartawan, Rabu (14/8).
Keyakinan itu makin mantap lantaran selama ini rekam jejak TNI dalam penerimaan calon siswa taruna sudah sangat panjang dan berpengalaman.
Dengan data-data yang dimiliki, lanjut Sukamta, TNI sudah pasti melakukan pendalaman dan kroscek ke semua pihak terkait.
“Apalagi setelah ada tes moderasi sikap dan ternyata indeksnya cukup tinggi. Itu bisa menjadi pegangan,” jelasnya.
“Kalau TNI yakin dengan keputusan itu, berarti TNI bisa mendidiknya dengan baik karena usia Enzo masih sangat muda. Insya Allah justru bisa menjadi jembatan yang baik antara TNI dengan anak-anak yang memiliki latar belakang pesantren seperti Enzo,” pungkasnya. rmol
