Politisi Demokrat, Yan Harahap mengomentari soal Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang beberapa kali menyebut “bodoh sekali kita” saat mengungkapkan kejengkelan soal belangja barang impor.
Yan Harahap meminta Presiden Jokowi untuk jangan menggunakan kata “kita” terkait masalah masih digunakannya uang negara untuk membeli barang dari luar negeri.
“Kitaa??? Jangan ngajak-ngajak deh Pak!” kata Yan Harahap melalui akun Twitter @YanHarahap, seperti dikutip Terkini.id pada Kamis, 16 Juni 2022.
Dilansir dari Detik News, sebelumnya Presiden Jokowi menunjukkan kejengkelan karena APBN-APBD masih digunakan untuk membeli produk luar negeri.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022 di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Juni 2022.
“Jangan sampai kita ini memiliki APBN Rp2.714 triliun, memiliki APBD Rp1.197 triliun, belinya produk impor seperti tadi yang disampaikan Pak Kepala BPKP, bukan produk dalam negeri,” katanya.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa APBD dan APBN adalah uang rakyat yang dikumpulkan dari pajak, baik PPN, PPH badan, PPH perorangan, PPH karyawan, dari pihak ekspor, dan dari PNPB.
“Dikumpulkan dengan cara yang tidak mudah, kemudian belanjanya belanja produk impor. Bodoh sekali kita,” ujarnya.
Presiden Jokowi mengatakan “bodoh” selama beberapa kali. Ia menyebut harus berbicara terang-terangan mengenai hal ini.
“Maaf, kita ini pintar-pintar, tapi kalau caranya seperti itu, bodoh sekali kita. Saya harus ngomong apa adanya. Ini APBN loh, ini uang APBD loh, belinya produk impor. Nilai tambahnya yang dapat negara lain, lapangan kerja yang dapat orang lain, apa nggak bodoh kita ini,” katanya.
Lebih detail, Presiden Jokowi menceritakan saat kejengkelannya saat memerintahkan BUMN membeli pipa lima tahun lalu.
Pasalnya, pihak yang ia perintahkan justru mengatakan bahwa pipa yang dibutuhkan tersebut terpaksa harus diimpor.
Presiden Jokowi pun bertanya-tanya apa memang sesulit itu membuat pipa di dalam negeri. Oleh karena itu, ia bertanya langsung ke pabrik.
“Saya ke pabrik pipa, ‘Semuanya ada Pak, Bapak mau cari apa ada, ukuran apa ada, kualitas apa ada. Ini kita ekspor semuanya Pak, ke Jepang, ke Amerika, ke Eropa’,” kata Presiden Jokowi.
“Lho, lho, lho, yang orang sana beli produk pipa kita malah kita beli impor. Sekali lagi, kita ini orang pinter-pinter, tapi melakukan hal yang sangat bodoh sekali. Maaf,” sambungnya.
Presiden Jokowi pun meminta masalah ini untuk dikawal dan diawasi secara serius. Ia ingin pembelian produk-produk dalam negeri meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.
“Kalau ada pabrik kecil yang biasanya yang melayani kapasitas 1.000 karena ada pesanan dari pemda, pesanan dari pemerintah pusat 10.000 ya mau nggak mau mereka akan ekspansi, memperluas pabriknya, memperluas industrinya,” kata Jokowi.
“Artinya pasti juga tambah tenaga kerja, pasti dia akan investasi, nggak usah cari investor-investor dari luar kalau ini berkembang. Artinya APBN APBD itu bisa men-trigger investasi, bisa membuka lapangan pekerjaan ya caranya seperti ini,” tambahnya.
Sumber Berita / Artikel Asli : terkini