Jokowi balas kritik BEM UI, Prof Arief ungkap kesamaan dengan Soeharto: Kaki tangannya dimana-mana!

440
Ekspresi Jokowi ketika klarifikasi soal kritikan pedas publik. Foto: Tribun

Usai mendapat sejumlah kritikan, terutama dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitar Indonesia (BEM UI), Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyampaikan klarifikasi dengan penuh senyum. Menanggapi respons Jokowi tersebut, guru besar emeritus dari Universitas Monash Australia, Profesor Ariel Heryanto justru teringat soal pemimpin otoriter orde baru, Soeharto.

Kendati demikian, Ariel tidak menyamakan Jokowi dan Soeharto secara gamblang. Hanya saja, dia melihat kesamaan antara Jokowi dan Soeharto dalam hal penampilan ke publik.

Menurutnya, senyuman dari Jokowi dan Soeharto disebut sebagai ‘The Smiling General’. Biasanya senyuman itu diberikan dalam bentuk pribadi yang tenang walau mendapat berbagai tekanan.

Dalam banyak penampilan publik, the smiling general biasanya kalem dan banyak senyum, walau didemo mahasiswa dan diolok-olok. Tangannya enggak pernah kotor. Entah kaki-tangannya yang ada di mana-mana,” cuit Ariel di Twitter, dikutip Hops pada Rabu, 30 Juni 2021.

Presiden Jokowi. Foto: Antara
Presiden Jokowi. Foto: Antara

Terlihat dalam klarifikasi yang diberikan oleh Jokowi, dia mengawali wawancara dengan senyuman. Kemudian senyumannya bertahan beberapa detik dan langsung mengungkap beberapa kritik yang belakangan disasarkan kepada dirinya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan kritikan tersebut di antaranya soal plonga-plongo, otoriter, bapak bipang, hingga King of Lip Service. 

“Itu kan sudah sejak lama ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer. Ada yang bilang saya itu plonga-plongo. Kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter,” ungkapnya.

“Kemudian ada yang ngomong saya ini bebek lumpuh. Dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini bapak bipang. Terakhir ada yang menyampaikan the King of Lip Service, ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa. Karena ini negara demokrasi ya kritik itu boleh-boleh saja,” ujarnya dalam keterangan pers di YouTube Sekretariat Presiden dengan kedua tangan ke samping.

Presiden Jokowi dan Soeharto. Foto: Twitter, dailytelegraph.co.uk
 Presiden Jokowi dan Soeharto. Foto: Twitter, dailytelegraph.co.uk

Jokowi menilai universitas seharunya tidak perlu menghalangi mahasiswa dalam menyampaikan ekspresi mereka. Kemudian, gesturnya mulai berubah lebih serius dengan menjelaskan budaya Indonesia yang memiliki budaya tata krama dan sopan santun.

“Saya kira biasa saja, mereka belajar mengekspresikan pendapat,” katanya.

Dia juga menyampaikan, dengan tangan ke atas dan terus bergerak-gerak ke depan dan ke samping. Menurutnya, Indonesia saat ini juga sementara fokus menghadapi pandemi Covid-19.

“Saat ini penting kita bersama-sama menangani covid-19,” imbuhnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : HOPS

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here