Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto mempertanyakan sikap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada Habib Rizieq Syihab (HRS) saat ini.
Sebab Prabowo seolah cuek atas kasus hukum yang mendera Rizieq. Bahkan orang nomor 1 di Gerindra itu kerap menunjukkan sikap acuhnya pada Rizieq.
“Padahal, Habib Rizieq bersama Front Pembela Islam (FPI) sebelum dibubarkan pemerintah bekerja maksimal mengampanyekan Prabowo-Sandiaga sepanjang Pilpres 2019,” kata dia dikutip RMOL, Jumat 3 September 2021.
Dia pun menyinggung sikap politik Gerindra terhadap perjalanan hukum kasus HRS yang divonis penjara 4 tahun dalam kasus tes usap Covid-19 Rumah Sakit Ummi Bogor.
“Sangat disayangkan sikap Prabowo acuh tak acuh terhadap proses pemidanaan HRS, walau masyarakat menilai bahwa pengadilan tersebut lebih kuat anasir politisnya ketimbang penerapan hukum yang adil,” ujar Satyo.

Prabowo bakal ditinggal pengikut HRS
Sikap Prabowo pada Rizieq, disebut dia bakal membuahkan hasil pada Pilpres 2024 mendatang. Hal ini akan kelihatan dari basis pendukung, di mana pemilih Islam bakal banyak juga yang meninggalkan beliau.
Apalagi, kontribusi suara dari kalangan Islam puritan, menurut dia, cukup memberikan pengaruh besar bagi dulangan suara Prabowo tempo waktu lalu. Yakni, hingga di atas 44 persen dalam pemilu lalu.

“Karena acuh tak acuh terhadap persoalan HRS dan (Gerindra) urung menjadi oposan, diperkirakan 15-20 persen dukungan dari kelompok Islam puritan susut jika Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai capres dalam Pilpres 2024,” kata Satyo.
Sumber Berita / Artikel Asli : Terkini