Aktivis Dakwah sekaligus influencer, Hilmi Firdausi belum lama ini menyoroti ramainya video santri, yang kompak tutup kuping saat mendengar lagu.
Dalam video tersebut, para santri tampak serempak menutup telinga ketika mendengar lagu Barat di tempat vaksinasi Covid-19.
Tak sedikit pihak yang nyinyir dengan aksi para santri tersebut dan mengomentari pemahaman agama mereka.
Menanggapi hal itu, Hilmi Firdausi mengaku bahwa dirinya sendiri juga hingga kini masih sering mendengarkan musik.
Sementara itu dalam segi keagamaan, ia juga menghapalkan alquran dan hadits Nabi Muhammad SAW.
Namun hal tersebut tidak membuatnya nyinyir kepada orang lain yang memahami musik sebagai hal yang haram untuk didengarkan.
“Sy kdg masih mendengar musik, sy ttp menghafal Qur’an & hadits, tapi sy ga nyinyir kpd orang yg mengharamkan musik,” kata Hilmi Firdausi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @Hilmi28 pada Selasa, 14 September 2021.
Kemudian Hilmi Firdausi berpendapat bahwa perihal perbedaan pendapat atau ikhtilaf semestinya tidak menjadi alasan masyarakat untuk terpecah belah.
Justru menurutnya, perbedaan pandangan dalam beragama harus disikapi dengan lapang dada.
“Ranah ikhtilaf bukan utk dijadikan alasan utk berpecah belah, harusnya itu disikapi dgn lapang dada,” ucapnya.
Maka dari itu, Hilmi Firdausi pun mengingatkan kepada banyak pihak agar tidak hanya berteriak-teriak perkara toleransi, tetapi malah nyinyir kepada pihak yang berbeda pendapat.
“Jgn berteriak2 toleransi, tp julid sm org yg berbeda pandangan,” ujar Hilmi Firdausi menambahkan.

Seperti diketahui sebelumnya, sebuah video para santri yang tengah mengatri vaksinasi ramai diperbicangkan publik.
Video yang diduga diunggah oleh guru mereka tersebut menampilkan sejumlah santri yang tutup telinga ketika mendengarkan lagu barat.***
Sumber Berita / Artikel Asli : Pikiran Rakyat