Datangi Markas Banser, Yorrys Raweyai Ceritakan Kronologis Tuntutan Bubarkan Banser

557

 JAKARTA – Setelah ramai dipergunjingkan, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih asal Papua, Yorrys Raweyai mendatangi Markas Barisan Serbaguna Ansor atau Banser.

Kedatangan Yorrys itu untuk menegaskan bahwa tuntutan pembubaran Banser di Papua bukan atas inisiasinya.

Ia menjelaskan, hal itu berawal saat dia menyambangi Papua bersama Menkopolhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Demikian disampaikan Yorrys Raweyai dalam konferensi pers di Markas GP Ansor, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2019) malam.

“Kami ke sana 22 Mei 2019 bersama-sama, ke Sorong dan Manokwari. Kami bertemu dengan tokoh masyarakat, ormas pemuda setempat dan sampaikan kepada kami dinamika yang terjadi,” jelasnya.

Menurut pengakuannya, ada dokumen tertutup dari walikota setempat ke Menkopolhukam Wiranto tentang aspirasi yang bergejolak pada tanggal 21 Agustus 2019.

Namun Yorrys menegaskan, sama sekali tidak tahu menahu soal isi dokumen tersebut.

Sekembalinya dari Papua, Yorrys dikonfirmasi awak media pada 24 Agustus 2019 usai diskusi publik di bilangan Cikini, Jakarta Pusat.

Dia mengaku ditanya perihal tujuh tuntutan warga Papua, khususnya soal pembubaran Banser.

“Saya bilang iya, saya dapat (tujuh tuntutan warga Papua). Tapi saya tak baca (detil) isinya dan itu pesan forward. Bukan dari saya,” jelas Yorrys.

Keesokan harinya, ia mengaku kaget melihat pemberitaan viral di media soal tujuh tuntutan, khususnya pembubaran Banser, yang seolah dikonfirmasi dirinya.

 

Padahal, politisi Golkar ini tidak pernah memberi pembenaran dan pernyataan terkait.

“Digarisbawahi, itu pembubaran Banser dan ada nama saya di situ. Ini menurut saya hoaks dan ini baru pertama merasa dampak itu,” sesalnya.

Kendati demikian, Yorrys berharap semua sudah selesai dengan tabbayun bersama Komandan Satuan Kordinator Nasional Banser Alfa Isnaeni malam ini.

Dia bertekad, bersama organisasi binaannya yakni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Banser akan membentuk gugus tugas.

Tujuannya, untuk memusnahakan adanya gerakan yang ingin memecah NKRI lewat momentum di Papua beberapa waktu lalu.

“Penting kita sadari ada gerakan di luar itu yang ingin memecah belah anak bangsa,”

“Tapi syukur alhamdulilah semangat idealisme menangkal hoaks ini dengan komunikasi dan pertemuan hari ini terjadi,” tandas Yorrys.

(jpc/ruh/pojoksatu)

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here