JAKARTA – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa mengatakan, taruna Enzo Zenz Allie saat ini sedang menjalani latihan militer integratif di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.
Menurut Andika, kondisi Enzo Allie dan 364 taruna Akademi Militer lainnya dalam kondisi yang baik.
“Enzo dan taruna Akademi Militer yang melakukan penilaian tambahan kemarin dalam kondisi bagus sekali, sehat semua. Makan bagus, semua lebih bagus,” ujar Andika dalam konferensi pers di Kantor Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).
Ia memastikan bahwa Enzo dan rekan-rekannya sedang tidak berada dalam tekanan apa pun.
Bahkan, Enzo sendiri tidak mendengar dan tidak mengetahui pemberitaan tentang dirinya yang sangat ramai diperbincangkan ini.
“Karena begitu mereka diterima, saat pendidikan tidak ada komunikasi apa pun,” kata Andika.
“Tiga bulan pertama latihan dasar militer integratif, mereka sama sekali tidak diperkenankan berhubungan dengan dunia luar,” ucapnya.
Oleh karena itu, mantan Komandan Paspampres ini pun meyakini bahwa Enzo tidak mendengar berita tentang polemik yang menyeret dirinya ini.
TNI AD sendiri memutuskan untuk tetap mempertahankan Enzo sebagai calon perwira TNI di Akademi Militer.
© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber Media Enzo Zenz Allie, calon Taruna Akademi TNI keturunan Prancis, berbaris menuju tempat upacara pembukaan pendidikan dasar kemitraan Caprabhatar Akademi TNI-Akpol Tahun 2019 di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang, Selasa (6/8).Hal tersebut dilakukan setelah TNI melakukan tes tambahan dengan alat ukur alternatif yang telah teruji akurat dan valid serta dikembangkan selama 8 tahun.
Sebelumnya, Enzo yang merupakan warga keturunan Prancis diterima sebagai taruna Akademi Militer.
Namun, dari media sosialnya diketahui bahwa Enzo diduga pendukung organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dilarang pemerintah.
Dugaan ini didapat setelah seorang netizen mengunggah foto saat Enzo memegang bendera yang disebut sebagai bendera HTI.
Wacana bahwa Enzo Allie terpapar paham radikal pun beredar di media sosial sehingga dia menjadi sorotan. , KOMPAS.com