Blak-blakan, Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya Ungkap Kondisi Riil di Surabaya

1009

SURABAYA – Sejumlah perwakilan tokoh Papua di Surabaya, menggelar pertemuan di Gedung Ditintelkam Polda Jawa Timur, Senin (19/8/2019).

Usai pertemuan, mereka pun memberikan pernyataan resmi kepada awak media.

Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua di Surabaya (IKBPS) Piter Frans Rumaseb menyatakan, ada sekitar seribuan warga Papua yang berdomisili di Surabaya.

 

Mereka terdiri dari mulai mahasiswa, pekerja sampai masyarakat masyarakat umum dan tergabung dalam 27 korwil yang tersebar mulai dari Surabaya Barat sampai Surabaya Timur.

Dari sekian banyak itu, yang sedang bermasalah hanya di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan.

“Dan itu awal kejadian 15 penghuni, dan siangnya datang beberapa adik kami, sehingga yang dibawa 43,” bebernya.

Pihaknya juga memastikan bahwa 43 mahasiswa Papua yang sempat diamankan Polrestabes Surabaya atas dugaan pengerusakan bendera telah dipulangkan ke asrama di Jalan Kalasan, Surabaya.

 

“Adik-adik yang kemarin diamankan ke Polrestabes (Surabaya) untuk pemeriksaan, pada saat itu telah dipulangkan dengan baik. Kami melakukan pendampingan sampai kembali ke asrama,” jelasnya.

Pihaknya juga tegas membantah isu yang menyebutkan adanya pengusiran mahasiwa Papua di Surabaya.

Bahkan, pihaknya menegaskan bahwa aktivita keseharian tetap bisa dilakukan tanpa halangan apapun.

“Anak-anak kuliah di sini aman, tidak ada masalah. Tidak usah khawatir, tidak usah khawatir yang berlebihan,” lanjutnya.

Pieter juga mengungkap, ribuan warga Papua yang berdomisili di Kota Surabaya saat ini dalam kondisi aman dan sama sekali tak mendapat diskriminasi atau pengusiran.

Karena itu, pria asal Biak, Papua ini juga meminta agar masyarakat di Papua tak mudah terprovokasi isu yang berkembang di media sosial.

“Jadi kalau ada informasi pemulangan warga Papua atau pengusiran kita menyampaikan bahwa itu informasi yang tidak benar,” tegasnya.

Selain itu, warga Papua di Surabaya juga tetap bisa melakukan aktivitas keseharian tanpa adanya halangan sedikitpun.

“Kami berharap mama dong semua di Papua, papa dong semua di Papua, saudara-saudara kita di Papua, bahwa kita di Surabaya aman,” tuturnya.

“Anak-anak kuliah di sini aman, tidak ada masalah. Tidak usah khawatir, tidak usah khawatir yang berlebihan,” lanjutnya.

Untuk diketahui, aksi demonstrasi di Manokwari yang berujung kerusuhan itu disebut sebagai bentuk protes atas insiden pengusiran terhadap sejumlah mahasiswa di Surabaya dan Malang baru-baru ini.

Sejumlah warga di Manokwari pada Senin pagi waktu setempat turun ke jalan. Sebagian bahkan sampai membakar ban di tengah jalan.

Akibatnya, sejumlah ruas jalan di Manokwari dilaporkan lumpuh.

Belum ada keterangan resmi dari pihak keamanan atau polisi atas terjadinya peristiwa tersebut.

Namun, sejumlah video dan foto terkait aksi demonstrasi di Manokwari sudah tersebar di berbagai media sosial.

(ruh/pojoksatu)

Berikan Komentar Anda

comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here